Bangsa Indonesia baru saja memperingati 76 tahun kemerdekaannya pada 17 Agustus 2021 kemarin. Sejumlah cita-cita dan harapan pun disampaikan tokoh-tokoh nasional yang pernah memimpin bangsa ini.
Mereka menginginkan bangsa Indonesia tetap berdiri tegak hingga kapan pun dengan generasi muda sebagai motor penggeraknya.
Dalam kondisi di tengah pandemi ini, doa pun disampaikan agar rakyat dan pemerintah dapat bersama-sama melewatinya.
Demikian seperti disiarkan dari kanal Youtube Sekretariat Presiden menjelang Peringatan Detik-detik Proklamasi dari Istana Negara, Jakarta, Selasa (17/8/2021).
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menyampaikan kepada seluruh bangsa agar jangan pernah meninggalkan sejarah (jasmerah).
Karena tanpa itu kita tidak akan mengetahui bangsa ini darimana. Megawati juga berpesan kepada anak-anak muda penerus bangsa agar tidak hanya menjadikan peringatan kemerdekaan semata-mata sebagai sebuah seremonial.
Melainkan, menurut Megawati, harus didalami sebagai cita-cita ke depan karena begitu besar arti pengorbanan pendiri bangsa demi melihat sebuah bangsa yang mandiri.
“Mari pemuda pemudi Indonesia menatap masa depan dengan gagah berani, dengan pintar. Sebagai sebuah keharusan untuk bisa membangun negeri ini dengan kekayaan yang bisa di-manage untuk menghasilkan sesuatu dan bisa berdiri di atas kaki sendiri,” kata Megawati.
Putri tertua Proklamator Soekarno ini juga meminta agar semangat itu harus seperti api yang tak kunjung padam.
“Kita tak boleh terlena. Kita baru berumur 76 tahun dan kita inginnya kalau bisa hidup ribuan tahun negeri ini tetap berdiri. Penuh semangat, penuh gotong-royong, bangunlah jiwanya bangunlah badannya. Merdeka!”.
Harapan serupa ikut disampaikan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turut mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendiri bangsa dan semua yang telah mengisi kemerdekaan ini dari generasi ke generasi.
“Kita mesti terus melihat ke depan bagaimana negara yang kita cintai ini makin maju, makin rukun dan damai, makin adil, dan makin sejahtera. Untuk mencapai masa depan yang gemilang seperti itu tidak ada jalan pintas dan tidak ada pula resep yang ajaib. Kita mesti memiliki visi dan pikiran cerdas, serta mau bekerja keras tanpa lelah,” kata SBY.
Menurutnya, tak ada jalan yang lunak untuk mencapai cita-cita yang besar terlebih lagi setahun lebih ini Indonesia kembali menghadapi tantangan dan ujian sejarah ditandai dengan adanya pandemi yang menghasilkan kecemasan sosial dan tekanan ekonomi yang berat dan dampaknya dirasakan seluruh rakyat indonesia. SBY yakin bahwa pandemi akan berlalu.
“Kita tahu pemerintah telah berupaya dengan gigih untuk mengatasi krisis ini. Namun kerja belum selesai, pemerintah dan masyarakat masih harus melanjutkan upayanya. Rakyat harus patuh dan menjalankan kebijakan pemerintah. Dan pemerintah mendengarkan suara rakyat dengan menenuhi harapan-harapannya. Mari kita bergandeng tangan untuk mengatasi keadaan saat ini untuk menuju Indonesia yang makin baik dan makin maju di masa depan,” kata SBY.
Harapan Para Wapres
Tak hanya disampaikan para orang nomor satu yang pernah memimpin Indonesia, harapan juga diberikan oleh tokoh-tokoh nasional yang menjadi pendamping kepala negara.
Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno mengingatkan kepada generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan tak hanya harta benda dan keringatnya tetapi juga nyawa untuk kemerdekaan.
“Pemuda adalah pelopor dan patriot perjuangan bangsa dari waktu ke waktu. Insyaallah generasi penerus ini tidak berakhir dan terus bersambung melanjutkan tugas membangun bangsa dan negara,” kata Try.
Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz juga mengingatkan agar tetap melestarikan Pancasila sebagai ideologi sekaligus falsafah bangsa.
“Pada hakekatnya kita dapat dua pokok identitas bangsa. Pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dengan empat sila sebagai perjuangan untuk melanjutkan mewujudkan kesejahteraan dan untuk itu bangsa Indonesia harus menunjukkan identitasnya,” kata Hamzah.
Penguasaan teknologi ikut disuarakan Wakil Presiden ke-11 Boediono. Ekonom senior ini mengatakan, penguasaan teknologi informasi dan digitalisasi merupakan keniscayaan bagi semua negara.
“Kita harus secepatnya menerapkan di berbagai bidang kehidupan. Perlu adanya suatu strategi nasional yang mencakup pedoman-pedoman umum bagi pemerintah dan bisnis serta masyarakat umum,” katanya.
Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan 12, menyampaikan pesan agar bangsa Indonesia tetap tangguh meski perayaan kemerdekaan dilakukan dalam situasi prihatin karena pandemi.
Ia percaya sebagai bangsa yang teguh dan mampu menjaga keutuhannya, Indonesia dapat keluar dari semua masalah-masalah dan memasuki 100 tahun kemerdekaan dengan stiuasi yang jauh lebih baik.
Harapan bahwa Indonesia dapat mengatasi pandemi ikut digelorakan Try dan Hamzah.
“Mari kita tanggulangi bersama pandemi Covid-19 untuk kepentingan kesehatan kita semua karena ini adalah tanggung jawab bersama,” kata Try.
Sedangkan Hamzah yakin, sebagai bangsa yang beragama, Indonesia akan mampu menghadapi semua persoalan bangsa. (Indonesia.go.id)