ASPEK.ID, JAKARTA – Yayasan Atjeh Connection Foundation memberikan pelayanan trauma healing dan menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam badai tropis siklon seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Trauma healing adalah proses penyembuhan setelah trauma yang dilakukan agar seseorang bisa terus melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang kejadian tersebut.
Hal ini kerap kali terjadi pada anak-anak serta remaja, akibat pengalaman traumatis tertentu, seperti bencana alam, perkosaan, KDRT, penyakit atau cedera parah, hingga kematian orang yang disayangi.
Anak-anak rentan mengalami trauma, depresi, perasaan tertekan dan was-was, karena mereka belum mampu mengontrol emosi sepenuhnya.

Misi kemanusiaan terbaru dilakukan relawan Atjeh Connection Foundation di posko pengungsian yang terletak di MAN 1 Flores Timur, Desa Waiwerang, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (18/4/2021).
Puluhan anak-anak yang berada di posko pengungsian dihibur oleh relawan dengan aneka permainan, yang diselingi dengan pemberian hadiah agar permainan terasa lebih seru dan menarik.
Founder Atjeh Connection Foundation, Amir Faisal Nek Muhammad mengatakan, relawan sudah berada kurang lebih selama delapan hari di wilayah yang terdampak bencana.
Keberangkatan relawan sebelumnya dilepas dari The Atjeh Connection Cabang Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (10/4), untuk menjalani misi kemanusiaan di NTT pasca diterjang banjir bandang pada Minggu (4/4) lalu.

“Setelah tiba di NTT, relawan langsung berkoordinasi dengan Desk Relawan Penaggulangan Bencana NTT dan juga diterima untuk beraudiensi langsung dengan Bupati Kupang Korinus Masneno,” kata Amir Faisal dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (18/4).
Dia menambahkan, selain membawa bahan bantuan, relawan juga all out mendedikasikan tenaga dan pikiran mereka untuk dapat meringankan beban warga, seperti pemberian layanan trauma healing yang telah dilakukan di sejumlah lokasi terdampak bencana.
“Semoga misi yang mulia ini diridhai oleh Allah SWT dan menjadi pahala buat kita semua, juga untuk membuktikan bahwa kita semua satu dalam persaudaraan serta bentuk kepedulian kita bagi saudara yang sedang membutuhkan terutama di masa sulit pandemi Covid-19 saat ini,” sebut pengusaha asal Aceh itu.

Atjeh Connection Foundation selama ini dikenal sebagai lembaga amal yang aktif dan tanggap isu-isu sosial dan pernah turun langsung ke lokasi bencana yang terjadi di Tanah Air.
Relawan Atjeh Connection pernah turun langsung saat bencana gempa di Lombok (2018), gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (2018), tsunami Banten (2018), banjir bandang Bogor (2019), banjir dan longsor Aceh Tengah (2020), dan bencana alam lainnya.
Bencana terbesar seperti di Sulawesi Tengah pada 2018, relawan Atjeh Connection Foundation turun langsung membantu korban tsunami, gempa dan likuifaksi selama lebih dari 15 hari. Bantuan kala itu diantarkan langsung kepada korban yang membutuhkan hingga ke pelosok seperti di Sigi dan Donggala.
Di tengah pandemi Covid-19, Atjeh Connection Foundation juga rutin menjalankan misi kemanusaiaan dan menerima penghargaan dari BNPB, atas partisipasi yang dilakukan di awal kemunculan atau mewabahnya virus Corona jenis baru atau Covid-19 di Tanah Air.
Tercatat, ribuan Alat Pelindung Diri (APD) dan kebutuhan medis lainnya telah disalurkan ke sebagian besar rumah sakit yang ada di Aceh, Jakarta, dan sejumlah daerah lain.
Atjeh Connection Foundation juga rutin menyalurkan sembako untuk fakir miskin di daerah, membantu makanan bergizi untuk tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta, serta membantu tenaga medis di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. []





















