Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan motivasi di depan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Menurutnya untuk meraih kesuksesan tidak harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) besar.
Bahlil menuturkan, IPK-nya hanya 2,7 dan berhasil menduduki jabatan menteri. Bagi Bahlil yang menjamin kesuksesan adalah pergaulan dan kepemimpinan, bukan nilai.
“Yang pintar-pintar boleh lah kalian pintar. Saya jujur IPK 2,7 tapi jadi Menteri juga. Hati-hati nilai nggak menjamin. Yang menjamin itu pergaulan, leadership,” pintnaya dikutip dari laman YouTuber Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (5/10/2022).
Bahlil menuturkan ada beberapa alasan mengapa prestasi akademiknya kurang mencolok. Salah satunya karena aktif menjadi aktivis.
“Kalau mahasiswa aktivis, mantan ketua BEM atau di Cipayung (kelompok CIpayung Plus), kerjanya kalau nggak besok siapa yang kita naikkan, besok siapa yang kita turunkan. Dulu saya begitu. Dosen nggak kasih nilai, saya demo dosen. Karena itu IP saya cuma 2,7,” ucapnya.
Eks Ketum Hipmi mengatakan jika dirinya tidak lahir dari keluarga kaya. Ibunya pembantu rumah tangga sementara ayahnya buruh bangunan bergaji Rp 7.500. Bahlil memotivasi mahasiswa untuk terus maju. Ia pun mendorong mahasiswa untuk merubah pola pikir dari sebelumnya menjadi pegawai perusahaan untuk menjadi pengusaha.
Bahlil adalah CEO PT Rifa Capital dengan gaji Rp 35 juta di usia 25 tahun. PT Rifa Capital tersebut memiliki cabang di berbagai pulau di Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.




















