Bank Indonesia (BI) menjamin keamanan transaksi usai menyulap QRIS menjadi tak sekadar untuk transaksi pembayaran saja, namun juga dapat dipakai untuk transfer, tarik tunai, serta setor tunai.
Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia Dicky Kartikoyono mengklaim dengan hadirnya fitur QRIS Tuntas ini, pihaknya bakal mengembangkan keamanan berupa customer presented mode, yakni transaksi dilakukan secara pull payment, di mana merchant melalui acquirer menagihkan pembayaran ke akun nasabah.
“Jadi, di sini nasabah akan menghasilkan kode QR yang kemudian akan dipindai oleh mesin merchant,” ujarnya, Kamis (17/8/2023).
Dengan cara ini, menurutnya potensi penipuan atau kecurangan dapat diminimalkan, karena mesin merchant akan memvalidasi kode QR yang dihasilkan oleh nasabah sebelum melanjutkan transaksi. Lebih lanjut, Dicky menyebut dalam hal keamanan, terdapat perbedaan antara metode pembayaran yang umumnya dikenal oleh masyarakat saat ini, yakni static QR code dengan yang digunakan untuk QRIS Tuntas, yaitu dynamic QR Code.
Dari cara membuatnya ada dua jenis QR Code yang dikeluarkan BI. QR Code yang berisi merchant ID & bersifat tetap, ditampilkan dalam stiker atau print-out, di mana QR akan di-generate satu kali. Serta, nominal transaksi diinput oleh pengguna pada gawainya.
Kedua adalah Dynamic QR Code. Adapun, QR Code dibuat secara real time pada saat transaksi. Dengan demikian, QR Code akan berbeda untuk setiap transaksi. Begitu pula sebaliknya ketika nominal transaksi diinput oleh merchant.
Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem juga menjelaskan lebih lanjut tentang fitur QRIS Tuntas, di mana dalam sistem dynamic QR Code, setiap kode QR yang dihasilkan memiliki masa berlaku atau batas waktu tertentu.
“Jadi yang dynamic ini, sekian menit akan expired dan mesti ganti QR, tidak. Setelah masa berlaku tersebut habis, kode QR tersebut akan kedaluwarsa dan tidak bisa lagi digunakan untuk melakukan transaksi,” katanya.
Dia menuturkan, QRIS Tuntas menawarkan keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi, yakni dana yang dikirimkan segera tersedia dan diterima oleh penerima dalam waktu yang lebih singkat, bahkan hampir instan.
“Kalau QRIS pembayaran [biasa] next day settlement, baru terima rupiahnya. Sementara, QRIS Tuntas langsung efektif,” ujarnya ditulis dari bisnis Indonesia.
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan pun menilai positif, inovasi yang dibuat BI. Bahkan, dia menyebutkan hal ini dapat mendorong inklusi keuangan secara luas dengan biaya yang efisien.
“Adanya fitur baru QRIS berupa QRIS Tuntas dengan harga yang murah, yakni Rp2.500, di mana pengembangannya bukan hanya untuk pembayaran tapi juga bisa tarik dan setor tunai di mesin atm dan dapat menjangkau sampai daerah terpencil dan tujuan dari QRIS tuntas untuk mendukung inklusi keuangan sampai ke pelosok daerah,” ujarnya, Kamis (17/8/2023).
Saat disinggung soal keamanan pun, menurut Trioksa sebagai regulator, BI harus gencar melakukan edukasi ke masyarakat terutama di daerah agar memahami fungsi dan sistem keamanan QRIS.
“Biasanya sesuatu yang lebih mudah dan praktis dalam penggunaannya akan mudah juga ditembus keamanannya sehingga BI dan Perbankan perlu melakukan edukasi mengenai keamanan QRIS,” jelasnya.