Bank Indonesia (BI) mencatat permintaan pembiayaan rumah tangga seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit masih menjanjikan pada paruh kedua tahun ini. Bank-bank pun telah menyiapkan sejumlah strateginya meraup potensi pasar tersebut.
Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga melalui utang atau kredit terpantau relatif stabil pada Agustus 2023. Hal ini terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui kredit pada Agustus 2023 sebesar 11,9 persen dari total responden, naik dibandingkan dengan 11,4 persen pada bulan sebelumnya.
Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Agustus 2023 berasal dan pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 39,8 persen. Alternatif sumber pembiayaan lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah tangga yaitu koperasi dan leasing dengan pangsa masing-masing sebesar 22,3 persen dan 13,5 persen.
Mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga pada Agustus 2023 adalah kredit multi guna (KMG) dengan pangsa sebesar 42,2 persen. Jenis pembiayaan lainya yang diajukan oleh responden adalah kredit kendaraan bermotor 19,6 persen, kredit peralatan rumah tangga 12,1 persen, KPR 9,1 persen, dan kartu kredit 6,1 persen.
“Permintaan kredit rumah tangga yang terjaga terutama didukung oleh peningkatan pengajuan kartu kredit dan KPR,” tulis BI dalam survei tersebut pada Selasa (19/9/2023).
Pembiayaan KPR dan kartu kredit ke depan juga masih menjanjikan. Berdasarkan survei BI itu, rencana pembiayaan KPR pada enam bulan mendatang mencapai 10,9 persen, naik dari bulan sebelumnya 10 persen. Lalu, responden yang berencana menjalankan pembiayaan kartu kredit mencapai 1,6 persen, naik dari bulan sebelumnya 1,3 persen.