ASPEK.ID, JAKARTA – Pemerintah telah mneyelesaikan pembahasan mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Peraturan Presiden (Perpres) mengenai RPJMN ini akan diterbitkan selambat-lambatnya pada 20 Januari 2020 mendatang.
Hal itu dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas tentang Ketersediaan Gas Untuk Industri, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/1).
Suharso Monoarfa mengatakan, hal-hal yang penting dalam RPJMN ini diantaranya adalah masalah pertumbuhan ekonomi di tengah situasi dunia saat ini.
“Kita mengambil angka kira-kira diantara 5,6% – 6,2%, rata-rata ini ya. Rata-rata selama 5 tahun ke depan, mulai tahun 2020 kita berharap bisa 5,3 %. Kemudian meningkat secara bertahap sampai nanti kita harapkan di atas 6% pada tahun 2024,” kata Suharso.
Seiring dengan target pertumbuhan tersebut, Suharso mengatakan, bahwa pemerintah berharap tingkat kemiskinan bisa diturunkan dari yang sekarang ini 9,41 mudah-mudahan bisa turun ke 7%.
Kemudian tingkat pengangguran terbuka, lanjutnya, diharapkan juga bisa diturunkan sampai dengan 4,3% dari sekarang itu 5,28. Kemudian Gini Ratio dari 0,382 ke 0,374.
“Lalu penurunan emisi gas rumah kaca adalah 27,3% dari tahun 2018 yang tadinya 22,5%. Kemudian indeks pembangunan manusia (human depelopment index) itu diharapkan naik dari 71,39 menjadi 75,54,” jelasnya.