ASPEK.ID, JAKARTA – Peneliti keamanan dan anggota Yayasan GDI, Sanyam Jain menemukan server yang tidak aman dan dilindungi kata sandi yang dapat diakses oleh siapa saja. Server itu berisi 419 juta nomor telepon. Angka-angka tersebut dikaitkan dengan informasi lain dari pengguna, seperti nama orang, negara tempat tinggal atau jenis kelaminnya.
Disebutkan data nomor ponsel yang bocor ada pada pengguna di kawasan Amerika Serikat sebanyak 133 juta kontak telepon, Vietnam (50 juta), dan Inggris (18 juta). Mereka ada di antara negara-negara yang paling terkena dampak dari kebocoran server.
Pengungkapan ini terjadi beberapa bulan setelah masalah dengan sistem otentikasi dua faktor Facebook. Ini membuta nomor telepon seakan menjadi ranah ruang publik.
Juru Bicara Facebook, Jay Nancarrow, mengatakan, data telah dihapus sebelum Facebook memotong akses ke nomor telepon pengguna.
“Kumpulan data ini sudah lama dan tampaknya memiliki informasi yang diperoleh sebelum kami melakukan perubahan tahun lalu untuk menghapus kemampuan orang menemukan orang lain menggunakan nomor telepon mereka,” kata Jay seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (6/9/2019).
Facebook tidak memiliki bukti bahwa akun Facebook dikompromikan. Facebook telah lama membatasi pengembang mengakses nomor telepon pengguna. Perusahaan mempersulit pencarian nomor telepon teman-teman. Tetapi pemuatan data ini dapat dilakukan pada akhir bulan lalu, meskipun itu tidak berarti bahwa data tersebut memang baru. demikian disalin dari sindonews.