ASPEK.ID, BANDA ACEH – Advisor CENITS/Business Head Nalco Water Heavy Indonesia, Hamdani Bantasyam mengungkapkan bahwa saat ini, persoalan listrik di Aceh memerlukan perhatian dari berbagai pihak untuk mengatasinya.
Hal itu disampaikan Hamdani saat menjadi pemateri dalam FGD Optimalisasi Energi untuk Aceh di Hotel Kiryad Muraya, Banda Aceh, Kamis (27/9/2019).
“Pemerintah Aceh harus fokus pada persoalan ini, semua pihak harus bersinergi untuk mencari solusi dan mengatasi masalah ini demi kemajuan Aceh,” kata Hamdani.
Baca Juga: Hamdani Bantasyam; Nalco Water Pawang Pengelola Air
Pria kelahiran Aceh Barat itu mencontohkan Sabang sebagai salah satu daerah yang mengalami permasalahan soal listrik. Menurutnya, jika hal itu tak segera diselesaikan maka akan dikhawatirkan menjadi hambatan terhadap masuknya wisatawan serta investor.
“Kami berharap bagaimana Sabang ini bisa hidup terus listriknya, harus dipikirkan. Parisiwata Aceh yang fokus ke Sabang menjadi tidak maju-maju karena sering terjadinya gangguan kelistrikan,” ujar Hamdani.
FGD Optimalisasi Energi untuk Aceh diadakan oleh Cenits Connecting Resources bekerjasama dengan Centre for Energy and Innovation Technology Studies dan PW IKA ITS PW Aceh.
Baca Juga: Manfaatkan Kilang Arun, LMAN dan PLN Kerjasama Rp 48 M
Selain Hamdani Bantasyam, FGD ini juga diisi oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera PT. PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Utama PT. Perta Arun Gas, Arif Widodo, Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), Pranowo Tri Nusantoro, Wakil Rektor 1 Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Marwan.
Kegiatan ini mempertemukan para pengambil kebijakan di sektor energi dan pelaku usaha energi (termasuk energi terbarukan), minyak dan gas bumi dengan industri pendukungnya.
FGD ini digelar untuk mengetahui perkembangan energi di Provinsi Aceh saat ini, termasuk pengelolaannya, hambatan, tantangan, problematika, serta alternatif solusi yang bisa ditempuh. []