ASPEK.ID, JAKARTA – Pemerintah memproyeksikan industri otomotif mampu menopang ekspor nasional, dengan memacu daya saing daya saing agar mampu memberikan kontribusi positif terhadap devisa negara.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dimana salah satu hal yang dilakukan adalah mendorong investasi di sektor otomotif dan mendorong industri memproduksi produk otomotif yang berorientasi ekspor.
“Seperti yang telah ditegaskan oleh Presiden, sekarang fokus kerja pemerintah adalah untuk mengurangi impor dan meningkatkan ekspor, serta menambah investasi,” kata Menperin Agus Gumiwang dilansir laman Antara di Jakarta, Jum’at (13/12).
Indonesia dikatakannya memiliki target ekspor mobil produksi Tanah Air mencapai satu juta unit pada tahun 2025 dan terus meningkat hingga 1,75 juta unit pada 2035.
Sementara ini, ekspor kendaraan kendaraan utuh atau Completely Built Unit (CBU) di tahun 2018 mencapai 250 ribu unit dengan pangsa pasar sekitar 80 negara di dunia termasuk lima negara tujuan utama ekspor, yaitu Filipina, Arab Saudi, Jepang, Meksiko dan Vietnam.
“Tahun ini, ekspor kendaraan CBU ditargetkan mencapai 400 ribu unit,” kata dia.
Untuk merealisasikannya, Kemenperin terus mengupayakan komitmen dari prinsipal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor.
Menperin menuturkan, kemudian guna mencapai target tersebut, pada November 2019 lalu Kemenperin telah melakukan berbagai usaha, salah satunya bertemu dengan sejumlah perusahaan otomotif ternama Jepang.
Dari hasil kunjungan tersebut, Menperin mendapat laporan tentang rencana ekspansi dari Toyota Group sebesar Rp28,3 triliun. Termasuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino.
“Investasi ini akan direalisasikan dalam periode lima tahun, yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia,” jelas Menteri yang akrab disapa AGK tersebut.
Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia.
“Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya. Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia,” jelasnya.