ASPEK.ID, JAKARTA – Isu nama-nama menteri yang akan membantu kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin untuk periode 2019-2023 masih menjadi topik yang paling santer dibahas akhir-akhir ini.
Jokowi juga telah menggelar rapat kabinet paripurna terakhir di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Di sela-sela rapat, Jokowi berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada para menteri Kabinet Kerja yang selama ini sudah membantu pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hal itu tentu menjadi sinyal bahwa jajaran yang selama ini ‘dipakai’ Jokowi akan digantikan oleh nama-nama baru. Sebelumnya, Jokowi juga telah mengumumkan formasi kabinet kerja jilid II akan diisi oleh kalangan profesional sebanyak 55 % dan 45% diisi oleh kalangan dari partai politik.
Beberapa hari lalu, beredar isu bahwa Partai Gerindra, yang notabenenya dipimpin oleh Prabowo Subianto, rival Jokowi di Pilpres 2019, meminta jatah 3 pos menteri. Nama-nama yang beredar adalah Edhy Prabowo, Fadli Zon dan Sandiaga Uno.
Baca Juga: Kado Indah Jokowi untuk TNI
Menteri Baru Jokowi Diumumkan Setelah Pelantikan?
Daftar Menteri Jokowi yang Lolos dan Gagal ke Senayan
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono pun mengakui hal tersebut. Ia mengatakan, pihaknya memang akan meminta 3 posisi kementerian di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf mengingat posisi Gerindra yang masuk 3 besar pemenang Pemilu 2019.
“Tapi semua itu bergantung Presiden Jokowi, karena beliau yang punya hak menyusun kabinet,” kata Poyuono kepada wartawan, Jum’at (4/10/2018).
Namun, kabar tersebut dibantah oleh Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Pernyataan yang menyebutkan Prabowo meminta jatah 3 menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf dikatakannya sama sekali tidak benar.
“Saya pikir itu pernyataan yang tidak benar. Pak Prabowo sampai dengan detik ini masih sekadar menyampaikan saran-saran pemikiran-pemikiran,” ujar Dahnil, Minggu (6/10/2019).
Baca Juga: Mengenal 4 Sosok Calon Menteri BUMN
Lima Kandidat Menteri Perindustrian, Pilih Siapa?
Daftar Panjang Bos BUMN Terlibat Korupsi, Siapa Menyusul?
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani angkat bicara perihal kabar Gerindra bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf. Puan yang baru saja dilantik sebagai Ketua DPR RI itu mengaku Jokowi belum mengajak koalisi untuk membicarakannya.
Puan sebagaimana dilansir dari laman CNBC Indonesia menyebut, PDIP tidak bisa menyatakan langsung setuju atau tidak karena koalisi dibangun oleh sejumlah partai politik
“Jadi ini semua merupakan hak prerogatif Presiden. Harus dibicarakan secara matang dan bersama-sama degan semua partai yang mendukung Pak Presiden. Kita lihat saja nanti,” kata Puan.
Semenatra itu, Ketua DPP PDIP Hendarawan Supratikno juga menyebut bahwa Gerindra belum pasti bergabung ke dalam koalisi pendukung Jokowi. “Masih terus lobi tingkat tinggi,” ujar Hendrawan, Senin (7/10/2019).