Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi kartu ATM lesu setidaknya pada Juli 2023. Di perbankan, transaksi di ATM pun memang semakin ditinggalkan. Berdasarkan data BI, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami penurunan 4,26 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli 2023, menjadi Rp707,90 triliun.
Berbeda dengan transaksi kartu, transaksi digital banking tumbuh sebesar 15,5 persen yoy mencapai Rp5.035,37 triliun. Sementara transaksi uang elektronik pada Juli 2023 meningkat 10,5 persen yoy menjadi Rp39,21 triliun.
Nominal transaksi QRIS juga terus menunjukkan pertumbuhan sebesar 84,5 persen yoy sehingga mencapai Rp18,01 triliun dengan jumlah pengguna 38,24 juta dan jumlah merchant 27,51 juta yang sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Seiring dengan lesunya transaksi kartu ATM, sejumlah perbankan mencatatkan penurunan aktivitas transaksi di ATM. Di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) misalnya jumlah transaksi ATM turun 14,63 persen yoy menjadi 601 juta pada semester I/2023.
Sementara nilai transaksi turun 5,85 persen yoy menjadi Rp321 triliun. Jumlah ATM di BNI juga terus berkurang. Tercatat pada paruh pertama 2023, jumlah ATM BNI mencapai 13.390 unit turun dari akhir 2022 sebesar 16.125 unit. ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pun susut dari 13.077 unit pada Juni 2022 menjadi 13.034 unit pada Juni 2023.
BMRI juga mencatat kontribusi transaksi ATM terhadap pendapatan nonbunga bank turun 21,8 persen yoy menjadi Rp240 miliar pada paruh pertama 2023. Senior Vice President Transaction Bank Retail Sales Group Bank Mandiri Thomas Wahyudi sebelumnya mengatakan tren penyusutan transaksi memakai kartu, termasuk di ATM itu terjadi seiring pesatnya digitalisasi.
“Tren [transaksi digital] ini juga cukup berkembang, terlihat dari pertumbuhan transaksi cardless yang relatif tinggi,” ujarnya.
Di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) jumlah ATM juga semakin susut tiap tahunnya. Pada awal tahun ini, jumlah ATM di BRI mencapai 13.852 unit, berkurang 11 unit dari posisi akhir 2022 sebanyak 13.863. Sementara dalam lima tahun terakhir, jumlah ATM di BRI berkurang 8.821 unit. Per akhir 2018, jumlah ATM di BRI sempat mencapai 22.684 unit.