ASPEK.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan menetapkan pemenang lelang Proyek Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pemenangnya adalah
konsorsium yang dipimpin oleh PT Cardig Aero Service Tbk (CAS)
sebagai perusahaan jasa penunjang transportasi udara, solusi boga.
Konsorsium ini mencakup Changi Airports International Pte Ltd
CAI), sebagai perusahaan investasi yang memiliki anak usaha Changi Airports
MENA Pte Ltd.
“Dari hasil lelang, kami telah menetapkan Konsorsium CAS sebagai badan usaha pemenang proyek Pengembangan Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo,” kata Menhub Budi Karya Sumadi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/12).
Menhub mengatakan, terpilihnya konsorsium CAS menjadi pemenang proyek pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo, telah melalui proses seleksi ketat dari tim ahli.
Proyek pengembangan bandara dengan skema KPBU dilakukan dalam rangka mendorong partisipasi badan usaha untuk turut serta membangun dan memberikan pelayanan infrastruktur transportasi di Indonesia yang dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat
“Pemenang lelang tentunya yang memiliki kompetensi yang baik dan berpengalaman dalam membangun dan mengelola Bandara. Sehingga diharapkan kinerja dan pelayanan di Bandara Labuan Bajo semakin meningkat,” tuturnya.
KPBU dikataknnya menjadi suatu cara pembiayaan alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan anggaran terhadap APBN, di tengah anggaran APBN yang terbatas, sementara di sisi lain kebutuhan pembangunan infrastruktur terus meningkat, mengingat konektivitas merupakan urat nadi Indonesia.
“Penandatangan perjanjian KPBU rencananya akan dilaksanakan pada awal Bulan Januari 2020, setelah selesai masa sanggah dan konsorsium telah mendaftar melalui system OSS untuk menjadi Badan Hukum Indonesia,” jelasnya.