ASPEK.ID, JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2021. ADHI mencatatkan laba sebesar Rp6,74 miliar atau turun 26,27 persen dibanding 31 Maret 2020 sebesar Rp9,14 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ADHI mencatatkan pendapatan usaha Rp2,11 triliun atau turun 30,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 Rp3,06 triliun dengan laba per saham dasar Rp2.
Pendapatan usaha Perseroan terdiri atas jasa konstruksi, EPC, properti/real estat dan investasi infrastruktur. Jasa konstruksi tercatat Rp1,73 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp2,48 triliun; EPC tercatat Rp33,53 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp93,40 miliar.
Properti/real estat tercatat Rp189 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp322,06 miliar; investasi infrastruktur tercatat Rp160,67 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp164,83 miliar.
Pelanggan dengan pendapatan usaha melebihi 10 persen dari total pendapatan usaha di antaranya PT Jogjasolo Marga Makmur sebesar Rp546,58 miliar, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp317,89 miliar dan PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp242,47 miliar.
ADHI mencatat penurunan beban pokok pendapatan di kuartal I-2021 menjadi Rp1,79 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,64 triliun, beban penjualan juga mengalami penurunan menjadi Rp3,94 miliar dari sebelumnya Rp6,82 miliar serta beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp145,73 miliar dari sebelumnya Rp179,79 miliar.
Adhi Karya mencatatkan liabilitas sebesar Rp31,96 triliun dan ekuitas Rp5,58 triliun. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp37,54 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp38,09 triliun.




















