Momen Lebaran 2022 menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ketua Komite Tetap UKM dan Koperasi Kadin Indonesia, Sharmila Yahya memproyeksikan usai mudik Lebaran, omzet para pelaku UMKM bisa melesat hingga 60 persen.
“Saya yakin, setelah pulang lebaran, omzet mereka ( pelaku UMKM ) akan melesat 60 persen, yang kemarin sempat turun 50 persen,” kata Sharmila dalam dialog IDX Channel dikutip Minggu (8/5/2022).
Dia menyebut, banyak stimulus yang diberikan pemerintah untuk membangkitkan para pelaku UMKM. Salah satunya dengan pemanfaatan digitalisasi bikin pelaku usaha makin mudah menjual produknya.
“Pemerintah membuat program digitalisasi sehingga memudahkan pelaku usaha. Banyak laporan ke kami, berjualan melalui digital kalau udah ketemu clicknya, itu luar biasa indahnya. Cost lebih murah, jualannya lebih cepat, lebih efektif, lebih murah. Sehingga bisnis ini akan lebih kencang dan bisa menjangkau semua wilayah,” sebut Sharmila.
Adapun stimulus lainnya, pemerintah mendukung para UMKM mendapatkan bahan baku dari negara sendiri. Pasalnya, beber Sharmila, selama ini para pelaku UMKM masih mengambil bahan baku dari impor.
“Kita ada masalah pada distribusi bahan baku yang masih impor. Mau tidak mau para pelaku UMKM ini umumnya melakukan substitusi impor. Jadi banyak sekali bahan baku yang semulanya impor sekarang di produksi di lokal,” ujar Sharmila.
Menurutnya, sudah menjadi keharusan dan keniscayaan bahan baku industri tersedia di pasar dalam negeri.
“Contohnya tekstil. Tekstil selama ini banyak sekali impor dari luar negeri. Namun sekarang pemerintah sudah mendorong perkembangan industri tekstil di dalam negeri. Makanya pelaku bisnis nggak perku pusing beli sampai ke luar negeri,” paparnya.
Dia menambahkan, pengadaan barang dan jasa yang dibuat oleh pemerintah melalui e-katalog LKPP juga menjadi stimulus kebangkitan UMKM Indonesia.