ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan persoalan belanja barang dan perjalanan dinas merupakan permasalahan yang dihadapi menteri hingga level ke bawahnya.
Pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947 yang juga lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1970 itu merasa bahwa anggaran untuk perjalanan dinas saat ini masih kurang.
“Dulu sebelum menjadi pejabat negara, saya pergi ke mana hotel saya enak karena saya bayar sendiri. Sekarang dibayarin kantor jadi kurang,” kata Luhut dilansir laman Tempo di Auditorium BPK RI di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Luhut juga bercerita bahwa deputi-deputinya mesti menginap di hotel yang berbeda dengannya lantaran biaya yang tidak cukup. Oleh karena itu, ia merasa ketentuan tersebut perlu ditinjau ulang sehingga tidak menjadi temuan di kemudian hari.
Sebelumnya, Anggota BPK Isma Yatun mengatakan lembaganya akan memperhatikan belanja perjalanan dinas Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. Hal tersebut masuk ke dalam kategori risk based audit.
“Kalau tadi saya mengapresiasi Kemenko Maritim karena tindaklanjut yang baik, saya ingin mengingatkan Bapak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) bahwa kami akan memperhatikan belanja barang, khususnya belanja perjalanan dinas,” tutur Isma di kesempatan yang sama.
Di samping perjalanan dinas yang akan diperhatikan dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Isma mengatakan BPK juga akan mengevaluasi persoalan di kementerian lain.