ASPEK.ID, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali melakukan perombakan di tubuh perusahaan pelat merah. Kali ini, menyasar BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan, PT PAL Indonesia (Persero).
Susunan dan perubahan nomenklatur jabatan Direksi PT PAL Indonesia (Persero) tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-123/MBU/04/2021 tanggal 21 April 2021.
Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Budiman Saleh dan menunjuk Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai penggantinya.
Kementerian BUMN juga mengubah nomenklatur jabatan Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan, dan Perbaikan menjadi Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan yang kini dijabat oleh Kuntjoro Pinardi.
Sementara itu, nomenklatur Direktur Pembangunan Kapal diubah menjadi Direktur Produksi, yang kini dijabat Iqbal Fikri.
Namun, ketiga nama yang diangkat tersebut menjadi perbincangan dan pro kontra. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini :
Direktur Utama – Kaharuddin Djenod

Sekilas, tak ada keanehan dalam perombakan yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir kali ini. Apalagi terhadap posisi Direktur Utama yang sebelumnya dijabat oleh Budiman Saleh.
Dia telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam kegiatan penjualan dan pemasaran PT Dirgantara Indonesia (DI) tahun 2007-2017.
Dua tersangka lain dalam kasus ini yakni eks Direktur Utama PT DI Budi Santoso dan eks Asisten Dirut PT DI Bidang Bisnis Pemerintah Irzal Rinaldi telah dibawa ke persidangan.
Jabatan Budiman Saleh di PT PAL digantikan oleh Kaharuddin Djenod, yang notabene nya adalah orang baru di dunia BUMN. Namun, kapasitasnya justru sama sekali tidak diragukan dan dia dianggap orang yang tepat mengurusi BUMN perkapalan itu.
Kaharuddin adalah orang yang mendapat beasiswa dari BJ Habibie dan mendapatkan gelar doktor di Hiroshima University, Jepang di bidang arsitektur perkapalan (Naval Architecture) serta meraih Mahasiswa Terbaik Studi Perkapalan se-Jepang di tahun 1997.
Ketika kuliah S3 di Jepang, Kaharuddin membuat algoritma sistem optimasi desain kapal untuk kapal kontainer untuk mencapai efisiensi dalam proses pembangunan kapal.
Temuannya itu kemudian dia patenkan dan banyak digunakan oleh perusahaan kapal di Jepang. Dia juga telah mendesain lebih dari 350 kapal milik perusahaan Jepang seperti kapal Oil Tanker, Chemical Tanker, LPG Tanker, dan sebagainya hingga pulang ke Indonesia pada 2006.
Direktur Operasi – Iqbal Fikri

Nama Iqbal Fikri agak sedikit asing terdengar, khususnya di dunia BUMN. Tapi, Iqbal tidak bisa dikatakan orang yang berasal dari luar BUMN.
Dilihat di laman Linkedin, Iqbal sebelumnya menjabat sebagai VP Corporate Secretary di PT Biro Klasifikasi Indonesia atau BKI (Persero) dan menjabat sejak Januari 2020.
Sebelum itu, lulusan ITS Surabaya 2003 itu menjabat sebagai Surveyor di PT BKI (Persero) mulai dari 2004 sampai dengan 2013.
Diangkat sebagai petinggi BUMN, saat ini sebagai Direksi PT PAL Indonesia (Persero), tentu menjadi pencapaian yang boleh dikatakan sangat luar biasa bagi seorang Iqbal Fikri.
Direktur Pemeliharaan & Perbaikan – Kuntjoro Pinardi

Nama yang terakhir yang mendapat ‘promosi besar’ kemarin di PT PAL Indonesia (Persero) adalah Kuntjoro Pinardi yang diangkat sebagai Direktur Pemeliharaan & Perbaikan.
Namanya asing bagi dunia BUMN. Dilihat dari laman Linkedin, jabatan terakhir Kuntjoro yang dicantumkan disana adalah sebagai Chief Marketing Officer di PT Bahasa Kita.
Perusahaan tersebut adalah pengembang produk berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pemrosesan suara dan bahasa alami seperti sistem pengenal wicara otomatis, mesin penterjemah, pensintesa teks ke ucapan, dan lain-lain.
Namun, pengangkatannya sebagai direksi justru menuai kecaman paling kencang. Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean mempersoalkan pengangkatan Kuntjoro, bahkan mengaitkannya dengan isu terorisme.
Dalam cuitan di akun twitter miliknya, Kamis (22/4), Ferdinand dengan telak menyindir pengangkatan Kuntjoro seraya menyebut-nyebut kelompok yang mendukung radikalisme bahkan mendukung pemulangan teroris ISIS eks WNI.
“Sdr @erickthohir @KemenBUMN betul bahwa semua anak bangsa harus dilibatkan membangun negeri. Tp ingat, anak bangsa yang punya ideologi tunggal Pancasila, yg mendukung NKRI dan bukan berasal dari kelompok yang mendukung radikalisme bahkan mendukung pemulangan teroris ISIS eks WNI,” sebutnya.
Akun @paltiwest bahkan dengan tegas mengecam pengangkatan Kuntjoro sebagai Direksi PAL seraya mencuitkan pendapatnya ke akun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“PT PAL ini katanya dibawah Kemenhan. Pak @prabowo kalau masukin orang PKS apa jamin mereka ga sebar hoax lagi?” cuitnya.
“PKS mau menjadi bagian pemerintah, dapat logistiknya melalui jalur Prabowo, tapi partainya tetap anti Jokowi,” tambah akun @MurtadhaOne1.
Dari hasil penelusuran, Kuntjoro memang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan dia pernah maju sebagai Caleg DPR RI di Pemilu 2014 untuk Dapil Jawa Tengah 10.
Persyaratan direksi dan komisaris BUMN tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/MBU/02/2015 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Secara tersirat, memang aturan tersebut memperbolehkan kader partai politik untuk menjabat kursi komisaris di perusahaan plat merah.
Namun, beleid tersebut menegaskan tidak mengizinkan pengurus partai menjadi direksi dan komisaris BUMN. Jika tetap ingin menjabat, maka orang tersebut harus mundur dari partai.
Well, kesimpulannya dimana?





















