ASPEK. ID, JAKARTA – Ketua Umum partai Gerindra Prabowo menegaskan bahwa penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten bukan rekayasa yang dibuat-buat.
“Yang jelas saya lihat tadi ada beberapa, mungkin 9 dokter senior dari TNI. Saya tidak melihat ada rekayasa, saya tidak melihat,” kata Prabowo setelah menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019) malam.
Prabowo sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya. Prabowo meminta semua yang memiliki titel di lingkuan masyarakat untuk memberikan pendidikan yang baik dan tidak mengajarkan hal-hal negatif ke masyarakat.
“Saya mengutuk semua terorisme, semua bentuk radikalisme, semua bentuk kekerasan harus kita hindari dan harus kita cegah dan itu juga tidak boleh ada di Indonesia. Kita harus selesaikan semua perbedaan dengan kesejukan. Perlu ada pendidikan. Para pemimpin semua sektor, semua bidang saya kira juga terutama semua para pemimpin agama harus benar-benar berani mendidik mengajarkan untuk hindari bentuk-bentuk seperti ini,” terangnya.
Prabowo membenarkan terkait informasi yang mengatakan usus Wiranto dipotong sepanjang 40 cm karena akibat penusukan tersebut.
“Iya, itu penjelasan yang saya terima dari para dokter dan saat ini beliau di ICU,” pungkasnya.