ASPEK.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) sedang mempersiapkan Bandara Tjili Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah dan Bandara Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat.
Direktur Utama (Dirut) Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, hal itu dilakukan guna mendukung pengembangan ibukota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Awaluddin mengaku siap mendukung operasional dan pengembangan ibu kota baru, serta memperkuat konektivitas udara di pulau tersebut.
“Selain membangun infrastruktur guna mendukung operasional bandara, kami juga mengembangkan bandara dengan konsep multi airport system,” kata Awaluddin dilansir laman Bisnis, Senin (26/8/2019).
Disebutkan, total investasi yang akan dikucurkan oleh Angkasa Pura II Rp 480 miliar untuk pembangunan terminal baru di Bandara Tjilik Riwut seluas 20.553 meter² dan perpanjangan runway dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter.
Awaluddin menambahkan, konsep multi airport system akan membuat operasional bandara saling mendukung satu sama lain, sehingga penerbangan dapat optimal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.
Pengembangan berkonsep multi airport system saat ini diimplementasikan di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Bandara Husein Sastranegara di Bandung dan Bandara Kertajati di Majalengka.
Pihaknya menuturkan terkait dengan pengembangan infrastruktur di Bandara Tjilik Riwut, AP II menyiapkan investasi Rp480 miliar untuk pembangunan terminal baru seluas 20.553 meter² dan perpanjangan runway dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter.
Sementara itu untuk Bandara Supadio di Pontianak, sedang dilakukan perpanjangan runway menjadi 2.600 x 45 meter. Proyek tersebut sudah dimulai tahun ini dan ditargetkan tuntas dalam 1,5 tahun ke depan.
Perpanjangan runway bertujuan agar Bandara Supadio dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330. Nantinya juga dapat melayani penerbangan langsung untuk ibadah umroh dan haji.
“Pengembangan Bandara Tjilik Riwut dan Supadio, ditambah dengan implementasi konsep multi airport system yang menyelerasakan rute penerbangan, akan sangat membantu pengembangan ibu kota yang baru di Kalimantan,” pungkas Awaluddin.
PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia bagian Barat.
Angkasa Pura II saat ini mengelola 16 Bandara yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Banyuwangi (Jawa Timur), Kertajati (Jawa Barat) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya).