Jakarta – Jurnalisme warga merupakan salah satu aspek penting penopang ekosistem jurnalisme yang sehat dan berkelanjutan di era digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan kontribusi jurnalisme warga akan makin besar di tengah disrupsi digital dengan menerapkan prinsip independensi, jurnalisme berkualitas, dan promosi nilai pluralisme.
“Pertama, independensi, kedua jurnalisme berkualitas dan ketiga, jurnalisme yang bisa mempromosikan nilai-nilai yang pluralisme. Ketiga nilai ini semestinya membangun suatu ekosistem yang baik dan kuat untuk keberlanjutan jurnalisme secara keseluruhan dan bisa menopang pertumbuhan demokrasi,” ungkapnya dalam “Festival Jurnalis Warga” di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Selasa (20/08/2024).
Menurut Wamen Nezar Patria, jurnalisme warga telah memberikan kontribusi yang positif dengan kemampuan menyingkap berbagai macam persoalan tertutup yang luput dari perhatian jurnalisme profesional.
“Terlepas dari kualitasnya mungkin tidak bisa kita samakan dengan standar yang dibuat oleh jurnalisme profesional. Tapi setidaknya apa yang dilakukan oleh sejumlah aktivis atau pelaku jurnalisme warga itu memberikan kontribusi yang cukup positif,” tandasnya.
Wamenkominfo menyontohkan kasus pembunuhan terhadap Anjeline sekitar 10 tahun lalu. Menurutnya, kasus tersebut berhasil diungkap ke publik karena ada pegiat jurnalisme warga yang mempublikasikan melalui media sosial facebook.
“Yang membuka kasus itu bukan jurnalis profesional tetapi seseorang yang aktif di media sosial untuk memberikan informasi. Dan kasus itu terbuka dan membuat aparat hukum melakukan penyelidikan lebih jauh sampai kemudian mayat Anjelina yang dikuburkan di belakang rumah pelaku itu bisa ditemukan,” jelasnya.
Sementara itu, jurnalisme warga yang ditopang oleh masyarakat dan platform digital dapat menjadi pendorong dalam menghadapi persoalan distribusi informasi yang didominasi platform digital.
“Saya kira peran serta masyarakat online, dalam hal ini platform digital dan juga otoritas politik atau pun negara ini harus bisa duduk bersama untuk merumuskan apa yang terbaik yang harus dilakukan atau yang kita sebut juga sebagai digital citizenship,” tutur Wamen Nezar Patria.
Wamenkominfo menilai jurnalisme warga sebagai fondasi penting untuk membangun digital citizenship atau masyarakat digital. Bahkan, dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam mengontrol kekuasaan.
“Sama dengan dunia nyata, saya kira partisipasi warga untuk melakukan kontrol terhadap kekuasaan atau pun otoritas yang kita berikan mandat untuk mengatur kehidupan bersama agar lebih baik, juga berlaku di ruang media digital,” tandasnya.
Oleh karena itu, Wamen Nezar Patria menyambut baik “Festival Jurnalisme Warga” yang secara khusus mendiskusikan tentang bagaimana perkembangan dan kontribusi jurnalisme warga saat ini.
“Saya berharap dialog yang akan terjadi bisa memberikan kontribusi yang positif baik bagi otoritas negara atau pemerintah maupun juga bagi organisasi-organisasi yang mengikuti kegiatan ini. Sehingga bisa menjadi saran untuk perbaikan regulasi yang mendukung dan menguatkan ekosistem jurnalisme yang independen, berkualitas dan inklusif,” ungkapnya.