ASPEK.ID, JAKARTA – Tanggal 13 Mei menjadi peringatan bersamaan dua hari raya yakni Hari Raya Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih.
Jadi dalam satu hari, rakyat Indonesia merayakan dua hari agama. Mayoritas warga lebih paham bahwa 13 Mei adalah tanggal merah libur nasional karena Hari Raya Idul Fitri 1442. Faktanya, pada tanggal itu juga hari libur nasional karena bertepatan dengan Kenaikan Isa Almasih.
Jadi jika dipahami pernyataan Presiden Jokowi ini secara utuh yang berkaitan dengan oleh-oleh mudik yakni :
“Untuk bapak/ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” kata Presiden.
Larangan Mudik ini bukan hanya bersamaan dengan momentum Idul Fitri 1442 H, namun juga berlaku bagi perayaan Kenaikan Isa Almasih. Umat Kristiani juga dilarang.
Pada kedua perayaan besar keagamaan ini, biasanya dipakai untuk mudik atau keluar kota. Karena saat ini dilarang, semua harus patuh dengan larangan tersebut.
Mengutip pernyataan politisi Ace Hasan Syadzily yakni Jokowi adalah presiden milik semua, Indonesia ini beragam agama dengan kekhasan kulinernya masing-masing. Perayaan keagamaan juga dirayakan dengan makanan-makanan khas daerah. Tentu bagi yang muslim harus makan makanan yang halal. Itu kewajiban bagi muslim.
Namun, bagi agama lain seperti yang merayakan Kenaikan Isa Almasih tentu yang bersamaan dengan 1 Syawal, kita harus menghormati mereka menyantap makanan sesuai dengan makanan khas kedaerahannya.
Bipang tentu bagi non-muslim di Kalimantan merupakan ciri khas makanan mereka. Kita harus menghormati keragaman agama di Indonesia. Termasuk keragaman kuliner yang kita miliki.
Kesimpulannya, pidato Presiden Jokowi itu tidak salah sebab bicara dalam konteks makanan dalam kaitannya dengan dua perayaan keagamaan yang bersamaan yaitu kita dilarang mudik atau keluar kota. Intinya di rumah saja.
Asal mula video itu heboh adalah potongan video pidato Jokowi yang diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021.
Video bertajuk ‘05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia’ itu berisi peringatan bangga dengan produk lokal. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, dalam konteks secara keseluruhan, pernyataan Presiden dalam video itu untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan membeli produk lokal.
Lutfi mengingatkan pada 13-14 Mei 2021 adalah libur Idul Fitri dan 13 Mei 2021 hari libur Kenaikan Isa Almasih. Jadi ada dua hari libur keagamaan yang dirayakan dalam waktu bersamaan.
Menurut Lutfi, pernyataan Jokowi ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah.
“Jadi sekali lagi kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam. Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam,” jelas Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/5).