ASPEK.ID, JAKARTA – Dua kapal penjaga laut atau coast guard milik China hingga Selasa (7/1) sore masih berada di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.
Kapal China itu sebagaimana keterangan resmi dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) dilansir dari laman Tempo, mengawal kapal pencuri ikan yang beroperasi di perairan Natuna dan informasi terakhir ini diterima Bakamla pada pukul 18.00 WIB, kemarin.
“Di situ juga ada kapal ikan. Kalau ada kapal coast guard, biasanya juga ada kapal ikan. Faktanya, beberapa waktu lalu, melalui radar ditemukan 30 kapal ikan,” kata Direktur Operasi Laut Bakamla Nursyawal Embun, Rabu (8/1).
Jumlah kapal ikan yang saat ini dikawal itu tidak diketahui secara pasti karena pada umumnya kapal-kapal ikan akan mematikan sistem pelacakan otomatis atau Automatic Identification System (Ais).
Keberadaan kapal-kapal milik China ini telah dipantau oleh Bakamla sejak Desember 2019. Bakamla akan menggelar operasi bersama TNI AL dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) serta menambah 2 kapal penjaga di kawasan Laut Natuna Utara.
“Kami sudah menambah yang tadinya 1 kapal, sekarang menjadi 3 kapal penjaga. Saat ini sudah di Sabang Mawang (Natuna),” ujarnya.
Bila digabungkan dengan kapal KRI milik TNI AL dan kapal milik KPLP, seluruh armada yang berada di landas kontinen Indonesia di Laut Natuna saat ini berjumlah 10 kapal.
“Jumlahnya tidak perlu banyak-banyak. Yang penting efektif saat patroli karena konteksnya bukan perang. Kami hanya melakukan penjagaan,” imbuh dia.
Sebelumnya, China mengklaim wilayah Laut Natuna Utara karena mengacu pada Nine Dash-Line atau sembilan garis batas imajiner yang secara tegas ditolak oleh Pemerintah Indonesia.
Penolakan oleh Pemerintah Indonesia ini lantaran tidak berlandaskan hukum internasional yang diakui oleh Konvensi Hukum Laut PBB atau United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.
Laut Natuna merupakan perairan yang terbentang dari Kepulauan Natuna hingga Kepulauan Lingga di Provinsi Kepulauan Riau. Laut ini berbatasan dengan Laut Natuna Utara di utara, barat laut, dan timur, juga berbatasan dengan Selat Karimata di tenggara dan Selat Singapura di arah barat.