ASPEK.ID, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI (Persero) menggelar spesial event dengan mengangkat tema kemaritiman Nusantara bagi anak-anak usia dini.
Kepala Kesekretarian Perusahaan PT PELNI Yahya Kuncoro menyebutkan bahwa acara bertajuk “Special Tour on Board: Agustusan di Kapal PELNI” ini digelar untuk menyemarakan HUT ke-74 RI di tahun 2019.
Kegiatan ini juga diharap dapat menambah kecintaan generasi muda pada Tanah Air yang dianugerahi dengan keanekaragaman budayanya
“Perayaan Kemerdekaan RI sudah menjadi acara rutin yang kami gelar setiap tahun dengan segmen anak-anak usia dini. Kami percaya bahwa di usia ini anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dan untuk itu penting ditanamkan kebaikan dan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Karena itu, sebagai perusahaan BUMN yang melayari ratusan pulau di Indonesia, menjadi tugas kami untuk memastikan bahwa generasi mendatang tahu tentang NKRI yang dikenal sebagai negara bahari terbesar di dunia,” terang Yahya.
Special Tour on Board ini diikuti oleh lebih dari 200 anak. Mereka dibawa mengenal perjalanan panjang sejarah Nusantara ke Museum Bahari yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta. Selanjutnya, para peserta akan diajak berkeliling Kapal Motor (KM) Kelud milik PT PELNI yang tengah sandar di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Anak-anak akan dipandu langsung oleh Nakhoda KM Kelud untuk melihat ruang-ruang yang hanya boleh diakses oleh ABK (anak buah kapal) seperti anjungan atau ruang kemudi serta top deck. Top deck ini berada di lantai paling atas dan menghadap ke buritan kapal, sangat bagus untuk berswafoto,” tambah Yahya.
Setelah melihat-lihat fasilitas KM Kelud, peserta “Special Tour on Board: Agustusan di Kapal PELNI” akan mendengarkan pendongeng ulung atau story teller dari Kak Bonchie. Peserta akan mendengarkan dongeng bertemakan maritim dari Kak Bonchie di ruang salon, atau restoran Kelas 1 yang ada di atas kapal.
“Kami yakin kegiatan Agustusan di Kapal PELNI akan menjadi pengalaman berkesan bagi anak-anak. Sudah menjadi komitmen kami untuk menularkan pengetahuan tentang Wawasan Nusantara kepada setiap generasi penerus agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan aktif dalam melestarikan alam, baik daratan maupun lautan. Khususnya di saat isu sampah plastik menjadi kekuatiran global dan akan mempengaruhi kualitas hidup generasi mendatang,” pungkas Yahya.