ASPEK.ID, MALANG – 21 warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Kelurahan Tlogomas, Kota Malang, Jawa Timur terpapar Covid-19 yang berasal dari klaster tarawih di masjid.
“Pada awalnya, orang yang terpapar ini tidak melakukan aktivitas lain, selain beribadah ke masjid,” kata Wali Kota Malang Sutiaji dikutip dari antara, Selasa (18/5/2021).
Sutiaji meminta Dinas Kesehatan Kota Malang bersama pemangku kepentingan di wilayah tersebut melacak penyebaran covid-19 di dua perumahan tersebut. Pihaknya meminta penutupan Masjid Al Waqar di sekitar perumahan tersebut selama 14 hari dan sterilisasi.
“Penutupan sementara tempat ibadah selama 14 hari dan dilakukan sterilisasi. Ini harus dimaklumi oleh masyarakat,” kata Sutiaji.
Sutiaji menuturkan, awalnya proses pelacakan dengan menggunakan tes antigen kepada warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau hanya akan dilakukan kepada kurang lebih 30 orang.
Namun pihaknya menginginkan jumlah warga yang menjalani tes antigen ditambah dalam upaya memperkuat pelacakan di lingkungan tersebut.
“Saya tidak ingin ada klaster-klaster yang berlebihan. Tracing kami perkuat agar tidak ada penyebaran ke tempat-tempat lain,” tuturnya.
Lurah Tlogomas Andi Aisyah Muhsin mengatakan, klaster tarawih berasal dari dua anak dari seorang warga yang pada awalnya terkonfirmasi positif covid-19. Orang tua dari dua anak tersebut diketahui kerap menjalankan ibadahdi Masjid Al Waqar.
“Yang bersangkutan melaporkan bahwa dua orang anaknya positif covid-19. Sementara beliau, sudah melakukan tes ‘swab’ (usap), namun hasilnya belum keluar,” katanya.
Dari total 21 orang yang terkonfirmasi positif covid-19, sebagian besar menjalani isolasi di Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, Safe House di Jalan Kawi, dan fasilitas penanganan Covid-19 lainnya di Kota Malang. Sementara tiga warga lainnya isolasi mandiri di rumah masing-masing.






















