ASPEK.ID, JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun pada 2019 atau naik 16 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada 2018.
Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila dalam keterangan resminya mengatakan, laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga yang naik 10 persen menjadi Rp 12 triliun dan beban bunga naik 13 persen menjadi Rp 4,8 triliun.
Dengan demikian, pendapatan bunga bersih dikatakan I Dewa Made Susila naik sekitar 8 persen menjadi Rp 7,2 triliun.
“Laba ditopang dari pendapatan operasional naik 11 persen menjadi Rp 8,3 triliun, biaya operasional juga naik menjadi Rp 3,7 triliun sehingga kenaikan menjadi 14 persen dalam laba operasi bersih menjadi Rp 4,6 triliun,” ujarnya, Minggu (23/2).
Biaya kredit Adira Finance disebutkan sebesar Rp 1,7 triliun, yang menghasilkan 16 persen laba bersih sebelum pajak menjadi Rp 2,9 triliun. ROA dan ROE masing-masing sebesar 6,3 persen dan 29,2 persen yang menunjukkan sedikit perbaikan dari 2018.
Laba perseroan juga ditopang oleh piutang perusahaan sebesar Rp 54,8 triliun atau tumbuh sebesar 7 persen dibandingkan dengan akhir 2018. Piutang sepeda motor tumbuh 10 persen menjadi Rp 25,1 triliun dan piutang mobil tumbuh 5,4 persen menjadi Rp 28,1 triliun.