ASPEK,ID, JAKARTA – Pendiri Atjeh Connection Foundation, Amir Faisal Nek Muhammad, mengapresiasi Erros Djarot dan timnya yang telah sukses melakukan restorasi film legendaris Tjoet Nja’ Dhien.
Penayangan perdana film dengan aktor utama Christine Hakim, yang menceritakan kisah pahlawan nasional ini pun dilakukan pada hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei.
“Saya menonton film ini dulu dan hingga kini masih tersimpan tentang sosok hebat Tjoet Nja’ Dhien. Ada pesan moral dari film tersebut kepada generasi milenial,” kata Amir Faisal, Rabu (19/5/2021) di Jakarta.
Amir menuturkan, dari sosok Tjoet Nja’ Dhien kita bisa belajar keteguhan dan prinsip berjuang mengusir kolonial Belanda.
Selain itu, ada pesan peran gender bahwa jika ada kemampuan, perempuan bisa memimpin yang pada masa itu termasuk langka.
Dengan kemampuannya, Tjoet Nja’ Dhien mampu memimpin ratusan pasukan tempur yang terdiri dari kaum pria.
“Kesetiaan, kejujuran, etika, kepandaian dan lain-lain adalah hal yang harus dimiliki oleh anak bangsa ini termasuk dalam menghadapi perang pandemi Covid-19. Generasi milenial harus menonton film ini karena banyak pelajaran untuk masa kini,” ajak Amir Faisal.
Film Tjoet Nja’ Dhien dengan durasi kurang dari 2 jam ini merupakan hasil restorasi oleh lembaga arsip perfilman Belanda yang menjaga kualitas audio dan visual film ini tetap terpelihara.
Film ini meraih 8 Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) pada 1988 untuk Sutradara Terbaik (Erros Djarot), Pemeran Wanita Terbaik (Christine Hakim), Skenario Terbaik (Erros Djarot), Cerita Asli Terbaik ( Erros Djarot), Tata Sinematografi Terbaik (George Kamarullah), Tata Artistik Terbaik (Benny Benhardi), dan Tata Musik Terbaik (Idris Sardi).