Oleh: Amir Faisal (Founder Perfekto Untuk Indonesia)
CAWAPRES potensial, bapak transformasi BUMN, penyelamat sepak bola Indonesia itulah sederet julukan Erick Thohir dalam beberapa bulan ke belakang, dan yang terbaru disebut langsung oleh Presiden Jokowi sebagai menteri andalannya.
Erick Thohir mulai sangat populer di kalangan publik, saat ia membeli Inter Milan, kala itu masyarakat Indonesia cukup berbangga karena ada putra bangsa Indonesia yang mampu membeli salah satu klub besar di Eropa, dan hal ini berdampak bagi mentalitas masyarakat Indonesia.
Saat itu seperti menyatakan kepada publik dunia bahwa Indonesia juga mampu berinvasi ke Eropa dalam bisnis sepak bola. Erick Thohir membuktikan itu, dan ini pula yang menjadikan harapan bagi rakyat Indonesia untuk lebih percaya diri sebagai sebuah bangsa besar yang mampu berkompetisi di ruang internasional, bukan bangsa yang bermental inlander dan inferior.
Pada masa kepemimpinan pertama Jokowi-JK, Erick Thohir diamanahkan untuk menjadi Ketua Pelaksana ASEAN Games 2018. Saat itu banyak pihak meragukan kesiapan pelaksanaan event terbesar di Asia tersebut, namun nyatanya Erick Thohir mampu membalikkan keraguan itu. ASEAN Games yang digelar di Indonesia ini pun mendapatkan apreasiasi yang besar baik dari dalam maupun luar negeri. Bahkan sejumlah media asing pun menyebutkan Asian Games 2018 di Indonesia sukses lantaran seluruh rangkaian acara berjalan begitu semarak, baik dari pembukaan hingga penutupan.
Kesuksesan ASEAN Games 2018 di Indonesia ini pun semakin membuat nama Erick Thohir semakin melejit hingga akhirnya Jokowi pun memilih Erick Thohir untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’aruf pada Pilpres 2019.
Kepemimpinan Erick Thohir dalam TKN sukses mengantarkan Jokowi menjadi Presiden RI periode kedua. Keterlibatan Erick Thohir dalam tim pemenangan Jokowi ini juga memberikan warna berbeda dalam perpolitikan Indonesia. Sebagai pendatang baru dalam dunia politik Indonesia, Erick Thohir mampu menjadi pemersatu dan jalan tengah bagi partai koalisi.
Terbukti, Erick Thohir mampu memimpin TKN Jokowi – Ma’aruf tanpa perpecahan, padahal ia memimpin tim dengan komposisi latar belakang partai-partai yang berbeda. Erick Thohir menjadi penyatu dalam perbedaan, hingga saat ini pun ia masih sangat diterima baik di kalangan lintas partai.
Dalam kabinet Jokowi, Erick Thohir yang mendapat kepercayaan menjadi Menteri BUMN dijawab dengan berbagai keberhasilan dan prestasi. Melalui transformasi BUMN Erick Thohir berhasil meningkatkan kinerja BUMN dan laba BUMN, dan itu ia lakukan di tengah-tengah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian perekonomian global.
Keinginan Jokowi menjadikan BUMN yang sehat dan memberikan dampak nyata terhadap ekonomi sosial masyarakat serta kontribusi terhadap negara mampu diterjemahkan oleh Erick Thohir, inilah yang kemudian dinilai oleh Jokowi bahwa Erick Thohir sebagai menteri andalannya.
Erick Thohir bisa menerjemahkan visi misi Presiden Jokowi dan mampu mengambil keputusan secara berani dan cepat. Lihat saja bagaiman Erick Thohir dengan lihainya menjaga harga BBM di Indonesia, disaat harga minyak dunia melambung ia melakukan penyesuaian, bahkan berani menahan harga minyak non subsidi Pertamax selama 8 bulan demi menjaga daya beli masyarakat. Dan kini di saat harga minyak dunia turun, ia pun menunaikan janjinya dengan menurunkan harga BBM non subsidi.
Terobosan baru juga kembali diungkapkan Erick Thohir dengan meminta harga BBM bisa disesuaikan setiap minggu melalui penyederhanaan birokrasi. Hal ini tentu menjadi penting mengingat harga minyak dunia berfluktuasi setiap harinya.
Kepemimpinan Erick Thohir yang solutif dan cepat dalam melakukan eksekusi membuat Presiden Jokowi nyaman dan yakin dalam memberikan tugas kepada Erick Thohir, sehingga wajar jika Jokowi memberikan sejumlah tugas kepada Erick Thohir mulai dari urusan negara hingga urusan keluarga, seperti dipercaya menjadi ketua panitia pernikahan putra presiden, diminta khusus untuk mensukseskan Piala Dunia U-20 dan persiapan IKN sebagai tuan rumah olimpiade.
Erick Thohir juga yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Sebuah tugas yang cukup strategis di saat Indonesia dalam masa-masa yang sangat krusial secara ekonomi dan keselamatan masyarakat. Ia pun berhasil dengan baik mengkoordinasikan antara Satgas Penanganan Covid-19 dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional, yang hasilnya Indonesia berhasil melewati badai pandemi Covid-19 dengan tingkat perekonomian yang tetap terkendali.
Selain itu, sosok Erick Thohir merupakan sosok seorang fighter. Jiwa petarungnya telah terlihat sejak kecil, ia memulai bisnis pertamanya di umur 9 tahun, dengan berjualan biji karet sebagai mainan aduan populer jaman itu dan kemudian memutarkan modal lewat berdagang Siomay di depan SD Tebet Timur.
Perjalanan Erick Thohir mencapai kesuksesan hingga saat ini juga dimulai tanpa privilege. Nama besar Mahaka Grup, dan beberapa sektor bisnis Erick lainnya, tak ada privilege atau perlakuan khusus bantuan Teddy Thohir ayahnya.
Erick Thohir juga merupakan seorang pemimpin yang cukup berempati kepada masyarakat kecil, meskipun sangat jarang terekspos ke media, hal ini karena Erick Thohir memiliki prinsip soal empati bukan sesuatu yang harus diketahui publik. Namun besarnya empati atau kepedulian Erick Thohir untuk masyarakat kecil bisa dilihat dari berbagai kebijakannya selama di BUMN yang sangat berpihak kepada masyarakat kecil, baik itu UMKM, petani, nelayan hingga para buruh.
Kepedulian sosialnya juga terlihat lewat berbagai yayasan sosial yang didirikan Erick, seperti Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa Republika. Ia juga membangun beberapa sarana social healing untuk masyarakat yang dedikasikan untuk ayahnya.
Sisi unik dari Erick Thohir yang lainnya adalah ia berani melepas semua jabatan pasca terpilihnya sebagai Menteri BUMN di semua sektor bisnisnya. Hal ini tentu menjadi bukti konkrit sebuah komitmen dan keseriusan untuk mengabdi kepada negara agar tidak terjadinya conflict of interest. Ini menunjukkan profesionalitas dan totalitas Erick Thohir dalam mengabdi untuk negara.
Kedepannya dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara besar yang kuat secara ekonomi dan mempunya andil secara global tentu membutuhkan sosok pemimpin seperti Erick Thohir yang berjiwa fighter, multi tasking, problem solver, menguasai bisnis dan ekonomi serta dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.