ASPEK.ID, JAKARTA – Banyak pertanyaan mengenai apa yang akan dilakukan pemerintah untuk kelola aset Kota Jakarta apabila Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan kelak diresmikan tahun 2024.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) memberikan pernyataannya di kantor DJKN pada Jumat, (14/02). Rencananya aset yang diperkirakan Rp1.400 triliun di Jakarta akan dikerjasamakan dengan swasta agar menghasilkan penerimaan. Pemanfaatan aset direncanakan berupa konsensi, tidak ada penjualan aset.
“Kami telah memetakan aset di Jakarta ada sekitar Rp1.400 triliun. Kita sudah petakan mana saja yang mungkin kita mau manfaatkan, tidak dijual. Kita ingin Jakarta hidup juga (tidak hanya masterplan di IKN baru). Memanfaatkan artinya mempertahankan aset yang ada di Jakarta. Apakah masih dipakai, atau kerjasama dengan swasta, sehingga ada penerimaan. Di awal, rencananya pembiayaan ibu kota, salah satunya dari pemanfaatan aset yang ada di Jakarta. Misalnya dikasih konsensi 30 tahun,” kata Direktur BMN DJKN Encep Sudarwan.
Ia menambahkan, dengan investor juga telah dibicarakan mengenai wacana branding wisata internasional di Jakarta seperti Disneyland, Legoland, Universal.
Begitu juga berbagai daerah di SCBD seperti yang menarik adalah gedung Kementerian Pendidikan yang letaknya berdekatan dengan mal FX di Senayan. Namun, karena pengusaha belum merasa ada kepastian apakah IKN akan benar-benar pindah, maka belum ada komitmen yang kuat, masih dalam kajian.