ASPEK.ID, JAKARTA – Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company, menyiapkan modal senilai US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun (kurs Rp 14 ribu) untuk membangun pabrik mobil listrik di Jawa Barat.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi Hyundai akan direalisasikan secara bertahap mulai 2020.
“Investasi akan masuk dua tahap. Tahap pertama US$ 1,5 miliar (Rp 21 triliun) untuk membangun pabrik,” kata Bahlil seperti dilansir laman Tempo di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (27/1).
Bahlil mengungkapkan, US$ 500 juta atau Rp 7 triliun sisanya akan digunakan untuk membangun jaringan dealer. Proyek konstruksi pabrik Hyundai endiri akan mulai dilaksanakan tahun ini.
“Hyundai akan memulai produksinya pada 2021. Pemerintah akan memberikan insentif bagi Hyundai yang berkomitmen menginvestasikan modalnya lebih dari Rp 1 triliun berupa pemberian tax holiday,” jelasnya.
Sementara itu, President Director of Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha mengatakan, kerja sama ini merupakan sebuah pencapaian besar. Entitasnya bakal mendukung penuh upaya Indonesia mewujudkan program akselerasi pertumbuhan mobil listrik.
“Hyundai akan mendorong visi pemerintah Indonesia meningkatkan dan memelihara industri mobil electric vehicle,” ucapnya.
Hyundai endiri telah bekerja sama dengan Grab Indonesia untuk menyediakan 20 unit taksi nol emisi, yang mulai beroperasi pada 27 Januari 2020 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu telah merilis Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Akselerasi Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Kebijakan soal mobil listrik ini dirilis sebagai wujud komitmen Indonesia menurunkan emisi hingga 29 persen pada 2030.