ASPEK.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda jasa dan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada sejumlah pejabat negara/mantan pejabat negara serta tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam upacara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Upacara penganugerahan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (11/11), dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pemberian tanda kehormatan dan tanda jasa ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 118 dan 119/TK/Tahun 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa.
Dalam kesempatan itu, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terlihat tidak menghadiri acara pemberian tanda jasa Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Lulusan Akademi Militer 1982 itu sebelumnya dijadwalkan mendapat gelar Bintang Mahaputera atas pengabdiannya selama menjadi Panglima TNI.
“Mungkin karena beliau tidak setuju karena pandemi dan beliau harus memberi perhatian kepada TNI, di suratnya seperti itu. Itu hak beliau,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Rabu (11/11).
Gatot pun dipastikan tidak mendapat tanda jasa Bintang Mahaputera. Heru Budi Hartono mengatakan, tanda jasa yang seharusnya diberikan ke Gatot kemungkinan akan dikembalikan lagi ke negara.
“Tidak (dapat). Jadi kalau enggak hadir ya mungkin tanda jasaya diserahkan ke negara lagi,” ujar Heru.
Gatot Nurmantyo yang lahir di Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 adalah mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (2015-2017).
Sebelumnya, Gatot merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai menjabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.
Ia sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.
Pada bulan Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya.