Filipina pada hari Senin meminta Beijing untuk menghentikan “tindakan eskalasi” di beting Laut Cina Selatan dan mengatakan protes telah diajukan atas kehadiran penjaga pantai, milisi, dan angkatan laut Cina di zona ekonomi eksklusifnya.
Protes itu bermula dari kehadiran dua kapal penjaga pantai Tiongkok pada tanggal 5 dan 10 Januari di dan sekitar beting Scarborough yang disengketakan, salah satunya adalah kapal sepanjang 165 m (541 kaki) yang disebut oleh Filipina sebagai “monster” .
Dikatakan bahwa helikopter angkatan laut Tiongkok juga dikerahkan di daerah tersebut.
“Tindakan eskalasi kapal dan pesawat Tiongkok ini mengabaikan hukum Filipina dan internasional,” kata dewan maritim nasional Filipina, sebuah kelompok antarlembaga yang bertugas menegakkan kepentingan negara di laut seperti dikutip dari Reuters.
“China harus mengarahkan kapal-kapalnya untuk berhenti melakukan tindakan ilegal yang melanggar hak kedaulatan Filipina di ZEE-nya,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Guo Jiakun mengatakan dalam konferensi pers bahwa “kegiatan patroli dan penegakan hukum” penjaga pantainya “wajar, sah, dan tidak tercela”.
“Tiongkok mendesak pihak Filipina untuk menghentikan propaganda jahatnya,” kata Guo.
Ketegangan antara Tiongkok dan sekutu AS, Filipina, telah meningkat dalam dua tahun terakhir, dengan seringnya terjadi pertikaian antara penjaga pantai mereka di Laut Cina Selatan.