Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS atau setara Rp634,76 triliun tunai pada Senin, (25/4/2022). Transaksi ini akan mengalihkan kendali platform media sosial yang dihuni oleh jutaan pengguna dan pemimpin global ke orang terkaya di dunia.
Dikutip dari Reuters, transaksi ini merupakan momen penting bagi perusahaan berusia 16 tahun itu dan sekarang menghadapi serangkaian tantangan.
Musk sebelumnya telah mengkritik moderasi Twitter, di mana algoritma Twitter untuk memprioritaskan tweet harus bersifat publik dan mengkritik memberikan terlalu banyak kekuatan pada layanan kepada perusahaan yang beriklan.
Konservatif politik berharap bahwa rezim Musk akan berarti lebih sedikit moderasi dan pemulihan kembali individu yang dilarang termasuk mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Musk telah menjelaskan tweet yang ramah pengguna ke layanan, seperti tombol edit dan mengalahkan “bot spam” yang mengirim tweet yang tidak diinginkan dalam jumlah besar.
Diskusi mengenai kesepakatan itu pada pekan lalu tampak tidak pasti, di mana Musk mempercepat selama akhir pekan setelah merayu pemegang saham Twitter dengan rincian pembiayaan dari tawarannya. Di bawah tekanan, Twitter mulai bernegosiasi dengan Musk untuk membeli perusahaan dengan harga 54,20 dolar AS per saham yang diusulkan.
“Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan,” kata Musk dalam sebuah pernyataan.
Saham Twitter naik 5,7 persen pada hari Senin menjadi ditutup pada 51,70 dolar AS. Adapun kesepakatan itu mewakili hampir 40 persen premi dari harga penutupan sehari sebelum Musk mengungkapkan bahwa dia telah membeli lebih dari 9 persen saham.