ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa Revolusi Industri 4.0 tidak akan menghilangkan penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur.
Agus Gumiwang yang juga mantan Menteri Sosial itu menyebut bahwa hal itu justru menciptakan lapangan kerja dengan keahlian baru.
“Ada kekhawatiran dari Komisi VI tentang Industri 4.0, tentang serapan tenaga kerja. Tidak bisa kita dikotomi antara kehadiran Industri 4.0 dihadapi dengan ketersediaan lapangan kerja, dan tidak perlu ada kekhawatiran dari pihak manapun,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita dilansir laman Antara di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Agus memaparkan penerapan teknologi digital dalam Industri 4.0 justru menjadi sebuah alat untuk meningkatkan efisiensi proses produksi manufaktur, bahkan mampu mendongkrak daya saing industri itu sendiri.
“Dengan lahirnya teknologi 4.0 ini bisa membantu menekan biaya operasional dari proses produksi itu sendiri. Ini semua tidak akan pernah berdampak bagi kegunaannya tenaga kerja sektor industri,” tambahnya.
Tenaga kerja industri juga akan beradaptasi melalui pendidikan vokasi yang terus didorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Bahkan, ia menyebut sekolah-sekolah vokasional telah menerapkan kurikulum berbasis Industri 4.0.
Agus mencontohkan beberapa perusahaan layanan berbasis digital seperti Go-Jek, Grab dan lainnya mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar.
Artinya, dengan teknologi baru tenaga kerja akan beradaptasi dengan pekerjaan baru, sehingga sumber daya manusia yang disiapkan akan selaras dengan kebutuhan.
“Pasti nanti akan dilakukan adaptasi,” pungkasnya.