ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikabarkan akan melakukan perombakan terhadap sejumlah pejabat struktural di Kementerian BUMN.
Erick sebelumnya telah mempunyai dua orang Wakil Menteri (Wakil Menteri) yang ditunjuk serta dilantik di Istana Presiden di Jakarta pada 25 Oktober 2019 lalu. Mereka adalah Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.
Tak hanya itu, Erick juga menunjuk sebanyak empat orang staf khusus (stafsus) yang akan membantunya di Kementerian BUMN pada Sabtu (9/11) lalu. Mereka adalah Prof. Mohamad Ikhsan, Prof. Nanang Pamuji, Arya Sinulingga dan Anhar Adel.
Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga dilansir dari laman CNBC mengatakan, perombakan deputi ini dilakukan agar tak ada tumpang tindih pekerjaan. Dengan hadirnya dua wakil menteri, berarti ada penyesuaian ruang lingkup pekerjaan bagi deputi.
“Dengan kehadiran 2 Wamen, mau tidak mau ada perubahan struktur supaya tidak tumpang tindih. Jangan nanti ada wamen yang mengurusi A, tiba-tiba deputinya mengurusi yang mirip-mirip juga, maka ada perubahan struktur,” kata Arya, Sabtu (16/11).
Jika perombakan yang akan dilakukan Erick Thohir sebagaimana yang telah disebutkan diatas benar-benar terjadi, kemungkinan besar Erick sudah paham betul mengenai kinerja dan kapasitas para pejabat Eselon I tersebut.
Mereka yang akan ‘didepak’ mungkin telah diprediksi sebelumnya tidak akan banyak membantu Erick Thohir di Kementerian BUMN sehingga Erick memutuskan untuk mengangkat 2 orang Wamen dan 4 orang Staf Khusus.
Erick sepertinya memang punya rencana besar untuk melakukan transformasi di Kementerian BUMN dengan sejumlah rencana besar dan strateginya dalam menyusun serta merombak pondasi di Kementerian BUMN yang saat ini menaungi ratusan perusahaan plat merah itu.
Berdasarkan data yang dilihat dari laman resmi Kementerian BUMN, saat ini posisi Sekretaris Menteri (Sesmen) dijabat oleh Imam Apriyanto Putro. Kemudian, Kementerian BUMN memiliki 7 orang Deputi.
Berikut profil singkat Sekretaris Menteri 7 Deputi Kementerian BUMN:
Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro
Lahir di Cilacap pada tanggal 22 Maret 1964. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada tahun 1988, gelar Magister Manajemen dari Institut Bisnis Indonesia pada tahun 2004. Menyelesaikan S-3 MSDM di Universitas Negeri Jakarta dan menjadi Sekretaris Kementerian BUMN sejak 2013.
Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Wahyu Kuncoro
Lahir di Surakarta pada tanggal 31 Oktober 1969. Memperoleh gelar Sarjana (S1) dari Universitas Sebelas Maret (1993) dan gelar Sarjana (S2) jurusan Magister Management dari Universitas Gadjah Mada (2005).
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah
Mantan Komisaris PT Pertamina (Persero) ini lahir di Jakarta pada tanggal 28 April 1971. Lulus S1 bidang Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1995, dan memperoleh gelar Master of Public Management dari National University of Singapore (Lee Kuan Yew Fellowship Programme di LKYSPP, NUS dan Kennedy School of Government, Harvard University) pada tahun 2004-2005.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno
Lahir di Blitar pada tanggal 18 April 1966. Gelar S1 diperoleh dari Universitas Brawijaya, Master of Business Administration dari Monash University, dan meraih gelar Doctor of Philosophy dari University of Iowa, USA. Ia menjabat Deputi sejak Juli 2015 silam.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Gatot Trihargo
Lahir di Jogjakarta pada tanggal 29 Agustus 1960. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1989 dan gelar Master di bidang Akuntansi dan Sistem Informasi Keuangan (MAFIS) dari Cleveland State University pada tahun 1993. Ia menjabat sebagai Komisaris PT Pertamina sejak April 2019 dan pernah menjadi Wakil Komisaris Utama Bank BRI.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Aloysius Kiik Ro
Menjadi Deputi sejak Juli 2015 lalu, Aloysius lahir di Kupang 29 April 1961. Meraih gelar MBAFinance dari University of Illinois UrbanaChampaign, IL dan Ph.D-Finance dari University of Kentucky Lexington, KY. Ia merupakan mantan Direktur Keuangan PT ANTAM.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis, Hambra Samal
Lahir di Ketapang, Maluku tanggal 10 Oktober 1968. Memperoleh gelar sarjana S1 Ilmu Hukum dari Universitas Pattimura Ambon, Meraih gelar S2 Magister Hukum Bisnis dari UGM. Ia menjabat sebagai Deputi sejak Februari 2016 dan pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama BNI.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Ahmad Bambang
Lahir di Kediri 5 Juli 1962. Tamat pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Informatika dan berhasil meraih gelar sarjananya pada 1986 dan pada tahun 1999 ia meraih gelar Magister dengan jurusan Manajemen Industri, di Universitas Indonesia (UI).
Dilantik pada November 2017 lalu, Ahmad Bambang menghabiskan hampir seluruh karirnya di PT Pertamina (Persero) sejak 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris (Mei 2018-April 2019).
Namun, menjelang berakhirnya masa jabatan Menteri BUMN terdahulu, Rini Soemarno, Ahmad Bambang dicopot dari jabatannya. Diduga, pencopotan itu terjadi karena masalah internal di Kementerian BUMN antara Rini Soemarno dengan dirinya.