JOrganisasi nirlaba OISCA (Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement) Indonesia memberangkatkan 6 siswa untuk magang kerja ke Jepang selama tiga tahun. Mereka diharapkan menjadi pelopor penggerak pembangunan sekembalinya ke Indonesia.
“Nantinya kita harapkan ketika pulang mereka membawa modal dan pengalaman kerja yang mumpuni untuk bisa membawa perubahan bagi masyarakat sekitarnya saat pulang nanti,” kata Ketua OISCA Indonesia, Teungku Khaidir Abdurrahman saat melepas keberangkatan 6 siswa tersebut di Jakarta, Senin (10/7/2023).
Menurut Khaidir Abdurrahman, pihaknya sudah memberangkatkan sekitar 150 orang paska pandemi Covid-19. Saat pandemi, pengiriman siswa magang untuk bekerja di perusahaan Jepang sempat terhenti. Enam siswa yang diberangkatkan hari ini akan ditempatkan di perusahaan konstruksi, sapi perah, dan pertanian terpadu.
“Rinciannya, tiga orang di perusahaan konstruksi, dua orang di perusahaan sapi perah dan satu lagi di pertanian terpadu,” kata anggota DPR RI periode 2014-2019 asal Aceh itu.
Mereka yang diberangkatkan hari ini adalah bagian dari 10 siswa yang dijadwalkan berangkat pada bulan Juli 2023. Sisa 4 orang lagi akan diberangkatkan dalam waktu dekat.
Khaidir berharap, selain mendapat ilmu, para siswa magang akan mendapat peningkatan etos kerja selama di Jepang.
“Mereka bisa belajar dari pola kerja orang Jepang dan menerapkannya di lingkungan kerja mereka nanti sekembalinya dari Jepang,” kata Khaidir yang juga adalah Direktur Kelembagaan BUMN PT ASABRI.
Sebelum dikirim ke Jepang, para siswa terlebih dahulu digembleng di training center OISCA Indonesia di Cimenteng, Sukabumi, Jawa Barat, selama enam bulan.
Para siswa yang dilatih adalah lulusan SLTA/sederajat. Mereka ditempatkan di asrama dan membayar iuran untuk uang makan dan asrama sebesar Rp2 juta per bulan.
Mereka yang lulus training, tidak otomatis diberangkatkan, melainkan akan menghadapi seleksi tahap lanjut sesuai kriteria yang ditetapkan perusahaan Jepang.
Khaidir menambahkan, siswa yang diberangkat hari ini adalah angkatan ke-40. Angkatan berikutnya akan dimulai pada 16 Juli mendatang untuk 25 orang siswa.
Kepada mereka, Khaidir mengingatkan untuk bekerja rajin, jujur dan taat beribadah, terlepas apa pun agamanya.
“Itu saya tekankan kepada mereka agar mereka punya bekal hidup dunia dan akhirat,” kata Khaidir.
Khaidir juga mengingatkan agar siswa magang tidak lari dari pekerjaan karena itu akan berdampak kepada OISCA karena dianggap tidak memegang komitmen.
OISCA adalah lembaga nirlaba internasional asal Jepang yang masuk ke Indonesia sejak 1979. Organisasi ini bergerak dalam bidang pelatihan pertanian, peternakan dan keterampilan lain, penghijauan, pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah.