ASPEK.ID, JAKARTA – Awak kapal tunda yang dioperasikan PT Pelindo Marine Service mengibarkan bendera setengah tiang di kapal.
Kegiatan itu dilakukan sebagai wujud penghormatan dan duka cita yang mendalam atas gugurnya 53 prajurit TNI angkatan Laut dan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
“Pengabdian Korps Hiu Kencana akan selalu menjadi memori dan inspirasi di sanubari setiap insan maritim Indonesia,” bunyi keterangan caption akun instagram resmi Pelindo Marines, Senin (26/4).
Kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala 402 dilaporkan hilang kontak sejak Rabu (21/4) pukul 03:00 WIB saat menjalani gladi resik latihan tempur di perairan Bali.
Kapal selam ini berada di perairan Bali dalam rangka menjalankan agenda latihan perang. Sebelum hilang, kapal ini tengah mempersiapkan penembakan torpedo.
Saat proses pencarian dilakukan, kapal-kapal tunda yang dioperasikan Pelindo Marines turut mendukung operasi pencarian, dengan memberikan layanan penundaan untuk sejumlah kapal perang di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengakui pada Sabtu (24/4) dini hari, merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen bagi seluruh ABK kapal.
Namun, hingga batas akhir live support tersebut, keberadaan kapal juga tidak bisa ditemukan
Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan bahwa dalam proses pencarian KRI Nanggala-402 telah menemukan barang-barang yaitu pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam.
“Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada freshroom. Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk,” ujar Kasal.