PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marines) kembali berhasil meraih Top GRC Award 2022 untuk yang ketiga kalinya (hattrick) berturut-turut sejak 2020 dan 2021.
Penghargaan Top GRC yang dihelat Majalah Top Business merupakan ajang tahunan di bidang tata kelola (Governance), risiko (Risk), dan kepatuhan (Compliance), dengan peserta terbanyak dari berbagai perusahaan nasional.
Direktur Utama Pelindo Marines, Warsilan, secara terpisah dari Surabaya, menyampaikan terima kasih kepada Dewan Juri dan seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
“Penghargaan Top GRC yang ketiga kalinya ini diterima ketika Pelindo Marines tepat berusia 10 tahun dan mengusung semangat ‘Dekade Kolaborasi’. Apresiasi pada tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan yang diperoleh perusahaan bisa dicapai dengan dukungan seluruh stakeholders. Bersama kita telah berkolaborasi tidak hanya untuk sisi bisnis dan pelayanan logistik maritim, tetapi juga kolaborasi untuk menjadi entitas bisnis yang teguh menerapkan Prinsip GCG (Tata Kelola Perusahaan Yang Baik) dengan terintegrasi dan digitalisasi,” ujarnya.
Warsilan mengungkapkan, bahwa akselerasi digitalisasi menjadi kunci implementasi GCG yang terintegrasi pada Pelindo Marines.
“Digitalisasi diterapkan pada proses bisnis dari sisi operasional dan pendukung bisnis. Pada sisi operasional, telah diterapkan teknologi Vessel Tracking System dan Fuel Monitoring System yang membuat manajemen dapat memantau alur pergerakan kapal tunda dan pandu, serta penggunaan bahan bakarnya. Hal yang penting untuk memastikan semua armada beroperasi dengan efisien, terukur, dan tidak terjadi fraud. Sementara untuk sisi pendukung bisnis, Pelindo Marines mengembangkan sistem ERP terintegrasi karya Tim IT internal yakni IMAIS. Selain itu juga ada aplikasi Marina (Marine Internal Audit) dan RIMA (Risk Management) untuk mendukung audit dan langkah preventif risiko,” paparnya.
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh President of Business Solution Inc., Lee Dittmar, dalam presentasinya pada seremoni penganugerahan, bahwa digitalisasi berperan penting dalam mencapai nilai tambah dari implementasi GRC.
“Ada 5 faktor kunci dalam upaya perusahaan mendapatkan nilai tambah dari penerapan GRC, yaitu kualitas informasi dan teknologi, yang tentunya sangat terpengaruh oleh level maturitas teknologi informasi (TI) perusahaan. Berikutnya faktor yang disebut 3cs, yakni Culture (budaya), Congruence (konsekuen), dan Communication (koordinasi internal),” jelasnya.
Kemudian pada Prof. Mardiasmo, Ketua Umum Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), sebagai pembicara kunci mengingatkan bahwa tata kelola perusahaan atau governansi, serta manajemen risiko dan manajemen kepatuhan harus menyesuaikan dengan tantangan masa kini.
“Fungsi governansi, manajemen risiko, manajemen kepatuhan, fungsi lini pertahanan harus menekankan pada pengelolaan risiko digital yang utama, dan fungsi risiko pun sekarang harus bertransformasi. Agar relevan dengan tantangan teraktual demi keberlanjutan perusahaan,” jelasnya.