Mentan Syahrul Yasin Limpo mengajak petani untuk kreatif dan berinovasi di masa Covid-19. Ekspor pertanian cenderung mengalami grafik naik selama masa sulit ini.
Syahrul menceritakan, pola kerja seperti itu sudah terbukti dalam program Merdeka Ekspor yang diselenggarakan Kementerian Pertanian selama 7 hari saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini.
“Jadi hanya 7 hari kau bisa ekspor mana. Kalau kau enggak bisa punya di kabupaten, di kota enggak bisa, tangkap saja cacing di situ, ambil semut, kita kirim ke luar negeri, dan ternyata bisa,” ungkapnya, Senin (30/8/2021).
Syahrul menyebutkan, program Merdeka Ekspor diikuti pelaku pertanian dari 514 kabupaten/kota dan menghasilkan pendapatan Rp7,26 triliun. Produk yang diekspor yakni cacing, semut, lipang dan belatung pun laku keras di pasar ekspor.
” lipang diekspor ke Vietnam jadi obat. Ternyata ada semua, sarang semut hitam dari Papua,” paparnya disadur dari liputan6.
Kementan bakal kembali menggelar program ekspor produk pertanian pada 10 November 2021 nanti. Program itu nantinya akan mengangkat tema one day with Indonesian coffee, fruits and flowers on the world.
“Itu tandanya pertanian kita diminati orang dunia. Di saat covid orang cari makanan-makanan yang tropis, salah satunya manggis. Rupanya manggis vitaminnya tinggi banget. Jeruk kita memang lebih asem dari Eropa, tapi dia vitamin C-nya jauh lebih tinggi,” ungkap Syahrul.