ASPEK ID, JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memprediksi lebih dari 440.014 orang akan kembali dari Sumatera ke Pulau Jawa pada arus balik kali ini.
“Angka ini akan kembali dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama, mungkin dalam waktu yang relatif bersamaan,” kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo saat rapat koordinasi Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran secara virtual, dikutip Minggu (16/5/2021).
Doni menuturkan langkah antisipatif sudah dilakukan di antaranya meningkatkan sumber daya yang ada, termasuk petugas swab yang ada di daerah dan juga diperkuat pusat.
Doni meminta semua pihak untuk mengetatkan pemudik yang kembali dari Sumatera ke Jawa. Apalagi, kasus Covid-19 di Sumatera saat ini mengalami lonjakan.
Sementara, kasus di Jawa cenderung mengalami penurunan. Sehingga, upaya ini dilakukan agar tidak terjadi pingpong kasus dari Sumatera ke Jawa.
Dengan perbedaan kondisi kasus Covid-19 di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa ini, Doni menegaskan jangan sampai terjadi teori pingpong atau teori balon.
“Nah, perbedaan kondisi ini antara Pulau Sumatera dan Jawa, di mana Jawa saat ini mengalami penurunan mengingat BOR-nya sudah cukup sedikit, sementara di Pulau Sumatera trennya meningkat, maka yang harus kita lakukan adalah jangan sampai terjadi pingpong.”
Artinya, kata Doni, awalnya kasus di Pulau Jawa kemudian bergeser ke Sumatera.
“Lantas sekarang kita upayakan jangan sampai arus mudik dari Sumatera bergeser lagi ke Jawa,” ujarnya.
Doni mengatakan, itu teori pingpong atau teori balon.
“Balon itu kalau ditekan di satu bagian, maka akan timbul ke bagian yang lain ya. Demikian juga nanti sebaliknya. Jadi tidak boleh terjadi teori pingpong dan juga ya teori balon. Jadi kita harus bekerja keras semua, agar kita bisa mengurangi,” tegas Doni.
Doni juga mengatakan bahwa pasca libur lebaran dapat dipastikan kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan.
“Kalau kasus pasti akan meningkat. Tetapi jangan sampai terjadi kasus eksponensial, terutama pasien di rumah sakit dan juga yang meninggal yang wafat. Sehingga strategi kita adalah ketika ada gejala segera dirawat,” pungkasnya.