ASPEK.ID. JAKARTA – BJ Habibie dinilai cocok dengan Jokowi. Memang di depan publik dalam dua kali Pilpres (2014 dan 2019), Habibie tidak pernah terlibat secara langsung. Lantas, dimana kecocokan mereka berdua?
“Ada tiga hal yang menyebabkan mereka cocok,” tulis Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan di medsos, Jumat (13/9/2019),
Luhut menulis ada tiga hal yang menyebabkan mereka kompak. Pertama, dalam pandangan mengenai demokrasi Indonesia yang harus ditegakkan. Kedua, kedua tokoh itu adalah orang yang mau dan sabar mendengar pendapat orang lain. Tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk mau dengan sabar mendengar pendapat orang lain.
“Ketiga, keduanya sama-sama melihat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi menentukan masa depan bangsa dan harus kita kuasai,” ungkapnya.
Luhut berjanji untuk tetap memberi perhatian pada salah satu warisan Habibie yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Luhut menyatakan banyak mendorong keterlibatan BPPT pada program-program dibawah pengendalian yang menyangkut teknologi.
Hampir semua fasilitas peninggalan Habibie di BPPT Serpong dan di Surabaya ditinjau dan mendorong untuk aktif memberi sumbangsih kepada Negara dan Bangsa.
“Jadi, selamat jalan Pak Habibie. Sejauh yang saya bisa lakukan dan selama dalam kewenangan, BPPT tetap menjadi andalan saya menyangkut teknologi dan kegunaannya bagi masa depan Indonesia yang lebih baik,” pungkas mantan Dubes Indonesia untuk Singapura ini.