ASPEK.ID, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan melakukan restrukturisasi anak usaha usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 22 Januari 2020 mendatang.
Pelaksana Tugas atau Plt Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan, untuk melaksanakan restrukturisasi tersebut pihaknya baru melakukan review anak usaha perusahaan.
Garuda Indonesia saat ini memiliki setidaknya 7 anak perusahaan, yakni PT Citilink Indonesia, PT Aerowisata, PT Sabre Travel Network Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT Aero Systems Indonesia (ASYST), Garuda Indonesia Holiday serta PT Gapura Angkasa.
“(Restrukturisasi) lagi review. Setelah RUPS, kita enggak tahu siapa, (restrukturisasi) itu sama direksi baru. Saya mandatnya cuma jaga operasional sampai RUPS. Setelah review selesai, mungkin akan dikasih tahu sebelum RUPS, 22 Januari,” kata Fuad dilansir laman CNN Indonesia di Jakarta, Jum’at (27/12).
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan ingin merampingkan seluruh anak, cucu, hingga cicit usaha BUMN lantaran jumlahnya yang terlalu banyak serta tidak sejalan dengan inti bisnis perusahaan induk.
Kendati demikian, pihak kementerian tetap ingin agar para anak, cucu, hingga cicit BUMN dievaluasi. Bila ada yang perlu digabung, maka akan dikonsolidasikan.
“Kami ingin semua kembali ke bisnis inti masing-masing. Itu tetap mekanisme bisnis,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.