ASPEK.ID, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui bahwa perusahaan yang didirikannya, Mahaka Group punya keterlibatan proyek di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Kabar tersebut memang sudah mencuat semenjak dibahas dalam suatu acara debat di salah satu televisi swasta. Dilansir dari Detikcom, anak usaha Mahaka yakni Inspire Advertising punya proyek dalam acara peluncuran pesawat Airbus A330-900 Neo yang mengangkut Harley Davidson dan sepeda Brompton milik mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
Kerja sama antara Mahaka dengan Garuda dikatakan Erick merupakan hal yang lazim bagi sebuah perusahaan media. Ia mengatakan, sangat banyak perusahaan besar yang menjalin kerja sama dengan sebuah BUMN.
Erick Thohir pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) yang tergabung dalam Mahaka Group. Ia mengundurkan diri usai menjabat sebagai Menteri BUMN.
“Saya rasa, namanya perusahaan media apalagi olahraga itu kan pasti sudah berjalan sebelum saya menjabat. Samalah seperti teman-teman di sini, nggak mungkin nggak ada kerja sama dengan BUMN atau pemerintah,” kata Erick di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jum’at (13/12/2019).
Menurut Erick, kerja sama Mahaka dengan BUMN termasuk Garuda sudah lama berjalan. Ia mengatakan, kalau pun ada kerja sama atau proyek baru, selama tak menyalahi aturan maka sah-sah saja.
“Tapi kan yang menjadi catatan terpenting bahwa kerjasama itu memang sudah berjalan. Kalau pun ada yang baru, selama itu tidak menyalahi peraturan ya sah-sah saja menurut saya,” imbuhnya.
Erick menegaskan bahwa kerja sama yang diberikan Garuda Indonesia terhadap Mahaka tak bisa menghentikan langkahnya dalam memberantas kegiatan penyelewengan, baik penyelundupan atau pun korupsi.
“Tapi yang menarik kan jangan dipikir begini. Gara-gara ngasih kerjaan ke perusahaan saya, lalu ketika ada kasus-kasus yang tidak baik atau korupsi, itu menjadi terus dan tidak dicopot. Ya kan makin saya copot,” tegas dia.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa memang anak usaha Mahaka punya proyek dalam menyediakan artis di peluncuran pesawat baru Garuda itu. Nilai proyek itu Rp 300 juta.
“Kan sudah saya bilang Mahaka itu perusahaan sudah lama besar, dan dia punya bisnis di mana-mana, itu satu. Kedua soal isu Rp 800 juta itu kan penawaran bukan hasil akhir. Terakhir Rp 300 juta didapat itu pun urusan artis saja. Bisnis normal saja Rp 300 juta tapi kan terbukti juga walau ada bisnisnya. Bukan berarti direksinya aman kalau bikin kesalahan. Harusnya kan aman dong logikanya,” katanya.