ASPEK.ID, JAKARTA – Dana asing yang keluar sejak awal tahun hingga Senin (10/2) pagi berdasarkan data pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat sebesar Rp 60,86 miliar.
Berdasarkan data tersebut, paling besar terjadi net sell di pasar reguler yakni Rp 2,03 triliun, tapi ada dana asing masuk di pasar nego dan tunai senilai Rp 1,97 triliun.
Sementara itu Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang keluar (capital outflow) sepekan lalu setidaknya mencapai Rp 11 triliun.
Jika dihitung secara year to date atau tahun berjalan, Indonesia masih dilirik asing dengan catatan dana asing masuk sekitar Rp 400 miliar.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, mengatakan sejak pasar keuangan dibuka Senin pekan lalu di China, semua indikator yang ada menekan pasar global dan Indonesia di tengah wabah virus corona.
“Paling tidak sejak Senin lalu [pekan lalu], saat pasar keuangan China dibuka, ini menekan semua indikator pasar global dan Indonesia. Rupiah juga tertekan tapi sampai dengan Kamis -Jumat rupiah membaik,” kata Dody dilansir laman CNBC, Kamis (7/2) pekan lalu.
BI dikatakan Dody akan terus bersama pemerintah menerapkan instrumen yang sama demi menjaga stabilitas mata uang rupiah.
“Memang ada outflow sepanjang dari awal Januari masih mencatat inflow net Rp 400 miliar. Tapi sepanjang minggu kemarin hampir Rp 11 triliun ekuivalen rupiah, capital outflow, jadi ini gambaran yang sama terjadi capital outflow yang dampaknya adalah pelarian dana,” jelasnya.