ASPEK.ID, JAKARTA – Petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah akan melakukan panen raya yang diprediksikan terjadi pada akhir Desember 2019 mendatang.
Salah satu pelaku usaha kopi di Kabupaten Aceh Tengah, Tona mengatakan, hingga kini harga pembelian biji kopi di tingkat petani masih seperti biasa, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per kilogram untuk jenis biji kopi gelondongan.
“Harganya masih standar. Kalau untuk biji kopi hijau asalan rata-rata Rp58 ribu per kilogram. Itu untuk kadar air 15 dan trase (kondisi kotor) 15 persen,” kata Tona seperti dilansir laman Antara, Rabu (20/11/2019).
Selain itu, untuk harga kopi hijau pilihan atau kopi dry process (DP) dengan kondisi sudah bersih, disebutkannya juga masih bertahan dengan harga yang berkisar Rp65 ribu per kilogram.
“Kalau kopi DP ini dengan kadar air 14 dan trase delapan persen. Pasaran harga ini untuk jenis kopi konvensional, sedangkan untuk biji kopi katagori spesialty harganya akan lebih tinggi,” katanya.
Ketua Asosiasi Produser Fairtrade Indonesia (APFI) Armiadi menyebutkan, pasaran harga kopi tersebut masih sesuai dengan harga kontrak luar negeri sekarang ini.
Armiadi menyebutkan, kemungkinan harga kopi arabica Gayo akan naik sangat ditentukan dengan kondisi musim panen kopi dari berbagai negara di dunia.
“Sekarang panen serentak terjadi, akibatnya banyak kopi dari berbagai negara, panen kopi dunia cukup banyak. Kita menunggu panen terakhir di Maret sampai bulan Mei 2020, jika nanti panen kopi dunia juga masih terjadi maka harga kopi kita tidak ada harapan naik,” jelasnya.