ASPEK.ID, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui PT Hutama Karya (Persero), kembali melanjutkan tugas pembangunan salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu ruas Binjai-Langsa sepanjang 130,9 km.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyaksikan secara langsung penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang dilakukan oleh Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit pada Jum’at (20/20) di ruang Rapat Menteri PUPR, Jakarta.
Dengan ditandatanginya PPJT ruas tol Binjai-Langsa, maka pembangunan ruas tol yang akan menghubungan Medan hingga Aceh ini akan dapat dimulai segera. Jalan tol ini nanti akan melanjutkan ruas tol yang sudah dibangun dan dioperasikan sebelumnya yaitu ruas tol Medan-Binjai di Sumatera Utara.
“Kami akan support mulai dari bersama-sama mencari pendanaan hingga dukungan percepatan eksekusi pekerjaan di lokasi tanah milik pemerintah maupun Badan Usaha yang secara administrasi sudah dapat dimulai pekerjaannya terutama lahan yang dikuasai oleh Kementerian PUPR. Untuk Trans Sumatera kita juga akan berikan kemudahan dimana masa konsesi 40 tahun akan dihitung setelah tol beroperasi, bukan dihitung setelah SPK diterbitkan,” kata Basuki.
Kementerian PUPR juga menghimbau agar Hutama Karya agar lebih meningkatkan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara dan pengawasan investasi serta dapat mengikuti arahan BPK dan KPK tentang Tata Kelola Konsesi Tol di Indonesia.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit juga turut menghimbau Hutama Karya untuk terus konsisten meningkatkan kinerja sehingga bisa memenuhi target penyelesaian JTTS sepanjang lebih dari 2700 km di tahun 2024.
“Insya allah di awal tahun 2020 kita akan berikan lagi PPJT baru kepada Hutama Karya yaitu untuk ruas Pekanbaru-Rengat (175 km), ruas Rengat-Jambi (190 km), ruas Betung-Jambi (191 km) dan ruas Rantau Parapat-Kisaran (100 km),” ujar Danang.
Untuk ruas tol yang sudah beroperasi, BPJT juga berharap agar Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
“Kami percaya Hutama Karya telah memberikan pelayanan yang baik di ruas tol yang telah beroperasi seperti di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar,” imbuh Danang.
Direktur Utama Hutama Karya, Bintang Perbowo menyampaikan bahwa selain membuka konektivitas baru, tol ini juga akan membantu lalu lintas dari Binjai dan bahkan medan ke sejumlah wilayah lain di sebelah utara Pulau Sumatera.
”Kami tentu berharap pembangunan dapat selesai tepat waktu dan dapat berdampak pada meningkatnya geliat perekonomian di sekitar tol serta tentunya kemajuan pariwisata,” terang Bintang.
JTTS ruas Binjai-Langsa akan membentang sepanjang 130,9 km dengan target pembangunan akan selesai di tahun 2023 dan beroperasi penuh di awal tahun 2024. Tol yang akan menghubungkan Sumatera dan Aceh ini dibangun dengan lebar jalur utama sebesar 3.6 M untuk tiap lajur. Jalan Tol ini juga akan terdiri atas 5 Simpang Susun serta dilengkapi dengan enam Tempat Istirahat Sementara (TIS).
“Adapun total nilai investasi pembangunan jalan tol ini akan mencapai Rp 23,35 Triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara dan pinjaman perbankan,” tutup Bintang.