ASPEK.ID, JAKARTA – Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, diberitakan oleh Reuter mengatakan, kritik dari para pemimpin tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam “tidak jujur” dan mengabaikan “sifat sebenarnya dari konflik”, yang katanya antara Israel dan Hamas dan bukan rakyat Palestina.
Hal itu terkait dengan sikap Indonesia, Malaysia dan Brunei yang mendesak PBB untuk turun tangan dan menghentikan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.
“Hamas adalah organisasi anti-Semit … Saya tidak yakin banyak orang yang berpartisipasi dalam debat media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas,” katanya, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu Hamas menolak tuduhan anti-Semitisme tersebut. Karni mengatakan Israel mengakui ada korban sipil selama 11 hari penyerangan Israel ke Palestina, tetapi satu-satunya cara bagi pihak mana pun untuk memiliki pengaruh yang berarti atas apa yang terjadi di Timur Tengah adalah dengan menjalin hubungan dengan Israel.
“Kami bersedia berbicara, kami bersedia bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami,” katanya.
Israel memiliki kedutaan besar di Vietnam, Thailand, Filipina dan Myanmar, di antara negara-negara lain di Asia.
Empat negara Arab – Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko – sepakat tahun lalu untuk menormalkan hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang ditengahi AS.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membantah secara tegas tudingan Israel itu.
Juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan bahwa akar permasalahan dari konflik tersebut adalah penjajahan Israel di Palestina.
“Akar permasalahan atau root causes-nya adalah pendudukan Israel di wilayah Palestina (occupied territories),” kata Faizasyah dikutip dari Detikcom, Jumat (18/6/2021).
Ia mengatakan, pemerintah Israel-lah yang harus jujur mengakui akar permasalahan yang sebenarnya.
“Hamas adalah bagian dari bangsa Palestina yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel,” kata Teuku Faizasyah.