ASPEK.ID, JAKARTA – Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan rupiah berpotensi untuk dibuka menguat ditopang euforia optimisme pertemuan dagang AS dan China pada 11-12 Oktober, walaupun pergerakannya cenderung terbatas.
“Pasar tidak berani untuk menaruhkan posisi yang cukup besar, karena pasar juga cenderung wait and see menanti data ketenagakerjaan NFP AS pada akhir pekan dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell,” papar Faisyal, Jum’at (4/10/2019).
Dia memproyeksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.260 per dolar AS.
Rupiah dan mayoritas mata uang di Asia berhasil menguat pada perdagangan Kamis (3/10/2019) seiring dengan meredanya penguatan dolar AS akibat kekecewaan pasar terhadap data ekonomi terbaru AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berhasil melanjutkan penguatan dengan ditutup naik 0,176% atau 25 poin menjadi Rp14.172 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor bergerak cenderung stabil di level 99,111.