ASPEK.ID. JAKARTA – Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan bahwa investasi portofolio yang masuk ke pasar Indonesia mencapai Rp 12,3 triliun dalam sepekan terakhir (week to date).
Modal asing tersebut mengalir deras di tengah pengumuman Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 yang diumumkan serta dilantik pada Rabu (23/10) lalu.
“Ini adalah suatu testimoni atau suatu bentuk atau suatu indikasi bahwa kepercayaan investor asing terhadap Indonesia itu kuat, baik terkait dengan prospek ekonomi kita,” ujarnya dilansir dari laman Tempo, Jum’at (25/10/2019).
Portofolio dari aliran modal asing masuk selama sepekan terakhir itu adalah instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang sebesar Rp 12,19 triliun dan saham minus (capital outflow) Rp 0,23 triliun.
Dengan adanya dana keluar dari saham itu, total modal asing masuk sebesar Rp 12,03 triliun dalam sepekan terakhir. SBN masih menjadi primadona bagi investor, terbukti dengan aliran modal asing yang masuk ke instrumen yang dijamin pemerintah tersebut.
Perry mengaku ada modal asing keluar dari saham karena fenomena biasa dalam kegiatan transaksi saham. Arus modal keluar tersebut tidak mencerminkan kekecewaan investor saham terhadap pengumuman kabinet.
“Tidak ada hubungannya modal keluar (outflow) dengan kabinet. Kepercayaan dari global itu sangat kuat, kepercayaan dengan ekonomi Indonesia sangat kuat, apalagi dengan kabinet baru,” ujarnya dilansir.
BI juga melihat bahwa sosok Menteri dan Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju telah diisi oleh tokoh-tokoh yang tepat. Perry berharap BI dan pemerintah dapat berkoordinasi lebih kuat untuk mencapai target-target pembangunan.
“BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 akan sebesar 5,1 persen (year on year/yoy) dan meningkat menjadi 5,3 persen (yoy) pada 2020,” pungkasnya. [MH]