ASPEK.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut alasan menyerang menara Gaza yang menjadi kantor Associated Press – kantor berita Amerika – dan Al Jazeera. Dia berkilah gedung itu menjadi kantor intelijen “teroris” Palestina.
“Gedung itu menjadi kantor intelijen untuk organisasi teroris Palestina yang merencanakan dan mengatur serangan teror terhadap warga sipil Israel,” kata Netanyahu kepada CBS News, Minggu (16/5/2021).
“Jadi itu adalah target yang benar-benar sah. Saya dapat memastikan bahwa kami mengambil setiap tindakan pencegahan agar tidak menimbulkan korban sipil, pada kenyataannya, tidak ada kematian,” tambahnya.
Associated Press mengatakan Israel belum memberikan bukti ada aktivitas militan di gedung yang kini telah hancur menjadi puing-puing akibat serangan tersebut.
“Apa yang diinginkan AP adalah penyelidikan independen atas apa yang terjadi kemarin,” kata editor eksekutif AP Sally Buzbee kepada CNN.
“Kami berada dalam situasi konflik. Kami tidak memihak dalam konflik itu. Kami telah mendengar Israel mengatakan mereka memiliki bukti. Kami tidak tahu apa bukti itu.”
Mengutip AFP, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu memohon agar segera diakhirinya pecahnya kekerasan mematikan Israel-Palestina.
Dia memperingatkan bahwa pertempuran itu dapat menjerumuskan kawasan itu ke dalam “krisis keamanan dan kemanusiaan yang tidak dapat dikendalikan.”
Presiden AS Joe Biden pada Sabtu menggarisbawahi hak Israel untuk membela diri dalam panggilan telepon dengan Netanyahu, tetapi juga menyatakan “keprihatinan besar” atas serangan terhadap kantor pers itu dan keselamatan jurnalis.