ASPEK.ID, JAKARTA – Jabatan Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) atau Inalum kosong pasca ditinggal oleh mantan Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno.
Fajar Harry yang menjabat sebagai Deputi di Kementerian BUMN sejak Juli 2015 itu digeser oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia, perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang jasa EPC, konstruksi dan manufaktur.
Sementara itu, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga ditunjuk sebagai Komisaris PT Inalum bersamaan dengan pengangkatan Orias Petrus Moedak sebagai Direktur Utama.
Prosesi penyerahan SK Menteri BUMN terhadap pengangkatan keduanya dilakukan di kantor Kementerian BUMN di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
“Kementerian BUMN berkeinginan agar fungsi Komisaris BUMN sebagai pengawas dijalankan dengan baik, sehingga akan meringankan kerja Kementerian BUMN,” kata Arya Sinulingga.
PT Inalum (Persero) merupakan induk dari holding BUMN pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) yang sebelumnya bernama Holding Industri Pertambangan (HIP) yang dibentuk pada 2017 lalu. PT Inalum ditunjuk sebagai induk usaha holding dengan PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah dan PT Freeport Indonesia sebagai anggotanya.
Berikut susunan Komisaris dan Direksi PT Inalum (Persero):
Komisaris Utama – (kosong)
Komisaris – Arya Sinulingga
Komisaris – Purbaya Yudhi Sadewa
Komisaris – Bambang Gatot Ariyono
Komisaris – Purbaya Yudhi Sadewa
Komisaris – Ilyas Asaad
Komisaris Independen – Agus Tjahajana Wirakusumah
Komisaris Independen -Muhammad Munir
Direktur Utama – Orias Petrus Moedak
Direktur Layanan Strategis – Ogi Prastomiyono
Direktur Pelaksana – Oggy Achmad Kosasih