ASPEK.ID, JAKARTA – Pemerintah memberikan bantuan kepada korban banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta pada awal tahun 2019 lalu.
“Sesuai dengan perintah Presiden, yaitu dukungan untuk rumah rusak berat sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) tentang Pencegahan dan Penanganan Dampak Banjir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/2).
Doni juga menyampaikan, bahwa pemerintah tidak akan membangun hunian sementara (huntara) bagi korban. Dengan demikian, masyarakat nanti akan mendapatkan dana tunggu hunian sebesar Rp 500 ribu per bulan sampai nanti rumahnya bisa dihuni kembali.
Sampai saat ini, menurut Doni, korban meninggal akibat banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, di Jakarta, Bekasi, Bogor dan Lebak mencapai 61 orang.
Doni Monardo juga menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras di lapangan untuk memberikan pertolongan pertama kepada seluruh masyarakat yang terdampak.
“Kerjasama ini juga didukung oleh berbagai pihak terutama khususnya kepada unsur TNI, Polri, Basarnas dan BPBD serta para relawan yang tiba pada hari pertama sejak peristiwa banjir, banjir bandang dan tanah longsor,” jelas Doni.
Dijelaskan Doni, Presiden tetap menghendaki agar kerjasama ini dipertahankan, sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor bisa berjalan dengan lancar sampai akhirnya masyarakat bisa kembali beraktivitas sebagaimana yang diharapkan.
BNPB sendiri, menurut Doni, memberikan masukan kepada Presiden tentang manajemen kebencanaan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, terutama kepada BPBD untuk bisa diperkuat kapasitas kelembagaannya, peningkatan sumber daya manusia, termasuk juga dukungan logistik peralatan, dan sarana prasarana lainnya.
“Sehingga kegiatan-kegiatan yang berhubungan kebencanaan yang sifatnya rutin setiap tahun, terutama daerah DKI, Jabar, dan Banten khususnya ancaman hidrometeorologi banjir, banjir bandang ini bisa lebih ditingkatkan kesiapsiagaannya,” ungkapnya.
Presiden juga menekankan agar meningkatkan kualitas reforestasi di lahan-lahan yang telah beralih fungsinya dari kawasan-kawasan hutan lindung, kawasan konservasi, ke tambang perkebunan dan pertanian dengan jenis vegetasi, baik yang berupa tanaman yang berakar kuat, kemudian yang memiliki fungsi ekonomis serta jenis tanaman yang mempunyai kemampuan untuk mencegah longsor.